Lambatnya hasil tes swab terhadap pasien dalam pengawasan (PDP) asal Jorong Balun Nagari Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) yang telah meninggal Selasa (31/03/2020) menjadi beban mental bagi keluarga almarhum.
Belum keluarnya hasil swab tersebut juga berdampak sosial di masyarakat. Pasalnya, pihak keluarga almarhum telah mulai di cap oleh oknum masyarakat sebagai “keluarga Corona”. Padahal bukti Almarhum positif terpapar corona sampai saat ini belum ada diumumkan oleh Satuan Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Kabupaten Solok Selatan secara resmi.
Menanggapi hal tersebut Ninik Mamak Kaum Suku Durian angkat bicara terkait dampak sosial yang merugikan keluarga kemenakannya tersebut.
“Kita minta pihak satuan gugus tugas Covid-19 Solsel yang pimpin Plt Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman segera mengumumkan status kemenakan kami, jangan digantung seperti ini, sementara penghakiman oleh masyarakat tetap berlanjut kepada keluarga kemenakan kami,” tegas Masrizal Datuak Indo Mangkuto.
Dijelaskan Datuak Indo Mangkuto, kami selaku warga negara sudah mengacu kepada prosedur pemerintah sehingga kemenakan kami dimakamkan mengacu kepada penanganan Covid-19, walaupun sampai saat ini belum ada bukti kemenakan kami positif terpapar Corona.
“Kami dan keluarga sangat sesalkan tindakan yang diambil oleh pihak terkait terkesan lamban, masa sudah empat hari hasil swab juga belum ada atau jangan – jangan sampel yang katanya sudah diambil dari pasien belum dikirim ke Labor Fakultas Kedokteran Unand Padang sebagai rujukan labor resmi yang ditunjuk pemerintah dalam pengetesan covid-19,” ucapnya kesal. (Tim)