Hari masih pagi, matahari merangkak naik membentuk bayangan setiap yang menginjak bumi. Seorang anak laki-laki terlihat murung di depan rumahnya. Nama nya Abizar, dia anak laki-laki yang pintar dan cekatan, “Bilo Korona pai dari bumi ko nte? (Kapan Virus Corona pergi dari bumi ini tante?,” tanya anak itu pada tetangganya.
Mendengar pertanyaan anak berusia empat tahun itu tetangga nya balik bertanya, “Jika Virus Corona ini pergi, Abizar mau ngapain?,” tanya Hanny yang merupakan tetangga bocah kecil itu sembari tersenyum. Anak kecil itu mulai bercerita panjang lebar mengenai keinginannya pergi ke sekolah lagi, bermain bersama teman-teman, dan mendengarkan guru membacakan dongeng.
Setiap hari anak-anak selalu ramai berkunjung ke rumah Hanny. Perempuan berusia 26 tahun itu sering menjadi tempat curhat dan menjadi guru saat sekolah dipindahkan di rumah masing-masing di tengah Covid-19.
Sebelumnya, Hanny juga telah membuat kelas mendongeng setiap akhir pekan. Puluhan anak sekolah datang ke rumah nya yang kecil. Minggu pagi anak-anak diberikan tontonan motivasi agar lebih rajin sekolah dan memiliki cita-cita yang tinggi, sorenya dilanjutkan kelas mendongeng, canda tawa bahkan tangisan hadir saat anak-anak mulai mendongeng.
Melihat semangat anak-anak yang mau diarahkan ditengah viralnya Tiktok dan game online, Hanny yang juga merupakan Pemimpin Redaksi media online Topsumbar.co.id mengajak anak-anak untuk bercerita pengalaman nya hari ke hari. Dilanjutkan mendongeng, serta menggambar mewarnai.
Wabah Virus Corona makin banyak menelan korban, setiap hari berita di TV mengabarkan pertambahan pasien positif naik drastis, anak-anak pun diperpanjang masa belajar di rumah bersama orang tua. Rasa takut mulai bermunculan, dari anak-anak sampai orang dewasa setiap hari membicarakan virus mematikan ini.
Selain itu, ditengah Covid-19, umat Muslim merasa sangat terpukul, bulan istimewa yang paling ditunggu (Ramadhan) kini harus dihadapi dengan duka yang begitu mendalam. kebijakan untuk menutup sejumlah masjid hingga melarang tarawih berjamaah sudah diedarkan untuk mencegah penularan Covid-19 ini.
Melihat situasi ini, pada puasa pertama Ramadhan 1441 Hijriyah, Topsumbar menggelar lomba mewarnai sambil bercerita di RT.05/RW.02 Kelurahan Gunung Sarik, Kec. Kuranji Kota Padang. Peserta yang ikut adalah murid SD, TK dan PAUD.
Lomba mewarnai sambil bercerita dikerjakan di rumah masing-masing dan dinilai secara online oleh Redaksi Topsumbar.co.id. Kegiatan ini mengangkat tema “Pupuk Kasih Sayang Anak dan Orang Tua saat Wabah Corona”. Bagi pemenang lomba disediakan uang saku dan sertifikat. Redaksi juga membuat dua kategori pemenang yaitu mewarnai juara 1,2,3 dan bercerita 1,2,3.
“Tujuan lomba ini sebagai penyemangat anak-anak yang hampir satu bulan belajar di rumah. Biar mereka tidak bosan kita kasih hiburan dengan menggelar lomba mewarnai dan bercerita,” kata Hanny, Jumat (24/04/2020).
Hanny menambahkan, semoga dengan digelarnya lomba mewarnai dan bercerita ini bisa menambah semangat anak-anak untuk berpuasa, Lomba digelar Jumat s,d Sabtu (24-25 April 2020) dan dilakukan di rumah masing-masing didampingi orang tua. Nanti hasilnya akan kita publikasikan dan ceritanya akan kita tonton bersama-sama jika virus Corona sudah hilang, katanya mengakhiri. (Red)