Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni mengunjungi Aswiliarti (45 tahun) pasien sembuh Covid-19 di Nagari Jinang Kampung Pansur Kecamatan Koto XI Tarusan Tarusan, Jumat (10/04/2020).
Selain bertemu Aswiliarti, Gubernur juga meninjau lokasi karantina, Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pantauan (ODP) Covid-19 Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai.
Sesampai di rumah Aswiliarti Gubernur Irwan Prayitno dan Bupati Hendrajoni sudah ditunggunya bersama orang tua dan kakak kandungnya dr. Andani Eka Putra yang juga Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Irwan Prayitno, mendaulat Wely panggilan akrab Aswiliarti, guna memberikan testimoninya dihadapan wartawan.
“Ini ibu Wely kemaren positif Covid-19, Alhamdulillah sekarang sudah sehat, untuk itu, diminta beliau memberikan testimoni untuk menyemangati pasien yang masih positif dan dijadikan pelajaran bagi masyarakat,” kata Irwan Prayitno, memberikan pengantar.
Dalam testimoninya, Wely, mengaku sempat shock pertama mengetahui bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona.
Kondisi itu katanya, berlangsung sekitar tiga hari, hingga beredar isu bahwa dirinya meninggal dunia.
Kegalauan jiwanya berakhir, sebut Wely, ketika anaknya menangis menelpon dirinya dan mengatakan mereka tidak mau mamanya meninggal.
Saat itu, dirinya mulai sadar bahwa anak anak, dan karib kerabat sangat mengharapkan dirinya harus sehat. Dan sejak itu dirinya bertekad harus kuat dan bangkit.
“Sejak itu saya semangat. Rajin makan, giat berolahraga dan selalu berzikir serta berdoa kepada Allah,” katanya.
Menurutnya, beredarnya kabar dirinya meninggal dunia, mungkin merupakan skenario Allah guna memacu semangatnya untuk bangkit dari ketergoncangan jiwa.
“Kunci sukses bagi penderita Covid-19 untuk sehat adalah semangat untuk bangkit. Semangat optimistis itu bisa diraih dengan berzikir, ” katanya.
Jika kita cemas dan galau, membuat selera makan akan berkurang dan perasan mual akan muncul, pada gilirannya membuat fisik semakin lemah.
Selain itu, Wely menghimbau agar masyarakat selalu menggunakan masker bila ke luar rumah.
Menurutnya, secara kasat mata kita tidak dapat mengetahui siapa saja orang yang terinfeksi, maka untuk mangamankan diri harus memakai masker dan rajin cuci tangan. Serta mematuhi imbauan perintah tentang sosial distancing dan physical distancing.
“Dengan memakai masker dan mematuhi social dan physical distancing, berarti kita sudah menjaga orang lain dan sebaliknya orang lain menjaga kita,”katanya.
Lebih lanjut, Wely meminta masyarakat ikut memberi support kepada penderita Covid-19, salah satu caranya dengan tidak memberi stigma negatif pada mereka.
“Masyarakat boleh menjauhi virusnya tapi jangan kucilkan mereka penderita dengan berbagai stigma begatif,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Wely, mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis yang telah berusaha maksimal merawat dirinya selama di rumah sakit.
(R)