Jumlah positif Covid-19 di Kota Padang sudah mencapai 96 orang dan terdapat 18 penambahan kasus baru pada 28 April 2020. Dari data ada 40 kelurahan di Kota Padang, Sumatera Barat terpapar Corona Virus Disease (Covid-19) ini. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Selasa (28/04/2020).
Lonjakan tertinggi, disebutkan, yaitu 18 kasus baru, didapatkan berdasarkan penelusuran riwayat kontak dengan pasien positif sebelumnya.
“Dari 104 kelurahan di Padang, sebaran Covid-19 mencapai 40 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan,” ujar Ferimulyani.
Dirincikan, 40 kelurahan tersebut yaitu Andalas enam kasus, Jati enam kasus, Sawahan enam kasus, Kubu Marapalam satu kasus, Simpang Haru satu kasus, Kubu Dalam Parak Karakah dua kasus, dan Parak Gadang Timur dua kasus.
Kemudian, Gunung Pangilun empat kasus, Alai Parak Kopi satu kasus, Ulak Karang Selatan satu kasus, Lubuk Buaya tiga kasus, Batang Kabung Ganting dua kasus, Ikur Koto satu kasus, Pasir Nan Tigo dua kasus, dan Balai Gadang satu kasus.
Berikutnya Kuranji lima kasus, Anduring satu kasus, Lubuk Lintah tiga kasus, Ampang lima kasus, Korong Gadang satu kasus, Kalumbuk satu kasus, Tanjung Saba Pitameh satu kasus, Pegambiran tujuh kasus, dan Banuaran tujuh kasus.
Selanjutnya Lubuk Begalung tiga kasus, Batuang Taba dua kasus, Gurun Laweh dua kasus, Tanah Sirah Piai satu kasus, dan Kampung Baru satu kasus.
Lalu Indarung dua kasus, Batu Gadang satu kasus, Bandar Buat satu kasus, Ujung Gurun dua kasus, Rimbo Kaluang satu kasus, Flamboyan satu kasus, Pisang empat kasus, Binuang satu kasus, Mata Air lima kasus, Seberang Padang satu kasus, dan Kurao Pagang satu kasus.
Disampaikan juga, satu pasien sembuh sehingga total yang sembuh sebanyak 15 orang.
Dengan terpaparnya satu kecamatan di Kota Padang, saat ini tinggal satu kecamatan di Padang yang belum terpapar yaitu Bungus Teluk Kabung.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Padang hingga saat ini terdapat 2.944 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 107 orang tanpa gejala, 40 orang dalam pemantauan, 130 pasien dalam pengawasan, 96 positif, 11 meninggal, 22 negatif, 15 sembuh, dan 12 menunggu hasil.
Ferimulyani mengingatkan warga yang berada di zona merah COVID-19 tidak perlu panik dan khawatir, dan yang lebih penting adalah melakukan antisipasi agar tidak tertular.
“Yang harus dipahami corona hidup di inangnya yaitu manusia, virus ada di dalam saluran pernafasan dalam cairan, ketika ada yang batuk maka tutup mulut dengan tisu atau sapu tangan,” katanya.
Kemudian yang perlu dilakukan agar tidak tertular adalah melakukan pembatasan sosial untuk menghindari terkena droplet atau cairan dari mulut dari pasien yang positif.
“Jarak droplet itu paling kurang satu meter, jadi jarak aman dengan orang lain satu meter minimal,” katanya.
Kemudian ia menghimbau semua warga, tidak hanya di zona merah namun semua wilayah, untuk sementara waktu tidak berpergian ke tempat umum. Kalau pun terpaksa berpergian, harus usahakan pakai masker karena tidak pernah diketahui ada orang yang ternyata pembawa virus namun tanpa gejala.
(H)