Universitas Terbuka Padang Jalankan Program Kampus Merdeka
Sejak Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mewajibkan setiap perguruan tinggi melatih mahasiswanya belajar daring, Universitas Terbuka (UT) diminta oleh Kemenristekdikti untuk membantu perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia dalam penyelenggaraan kuliah online. Selanjutnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga mendukung kebijakan tersebut dengan meluncurkan program Kampus Merdeka untuk melepaskan belenggu agar lebih mudah bergerak dalam rangka mempermudah generasi bangsa mendapatkan hak pendidikan.
Kebijakan Kampus Merdeka ini merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar. Mendikbud menerangkan bahwa paket kebijakan Kampus Merdeka ini menjadi langkah awal dari rangkaian kebijakan untuk perguruan tinggi, termasuk Universitas Terbuka (UT). Program Kampus Merdeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi (prodi) dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS), itu yang telah dilakukan UT Padang dengan perguruan tinggi lainnya di Sumatera Barat.
Perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela, jadi mahasiswa boleh mengambil ataupun tidak SKS di luar kampusnya sebanyak dua semester atau setara dengan 40 SKS. Mahasiswa juga dapat mengambil SKS di prodi lain di dalam kampusnya sebanyak satu semester dari total semester yang harus ditempuh. Senin (02/03/2020) UT Padang bersama Universitas Negeri Padang (UNP) telah melakukan kerjasama perkuliahan daring bidang studi Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Kerjasama antara UT Padang dan UNP dalam dua bidang studi tersebut dibuktikan dengan menggelar pelatihan perkuliahan daring yang diadakan di Auditorium UNP selama dua hari (02-03 Maret 2020) untuk mahasiswa UNP dan satu hari lagi (4 Maret 2020) untuk dosen UNP di Gedung Rektorat Lama UNP. Pembukaan pelatihan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Rektor I UNP, Profesor Yunia Wardi, yang dihadiri oleh jajaran civitas akademika UNP, dan UT serta seribu sembilan ratus lebih mahasiswa peserta pelatihan sesi pertama. Total semua sesi pelatihan akan diikuti oleh tujuh ribu enam ratus lebih mahasiswa UNP. Sarana atau teknologi yang dipakai untuk perkuliahan daring itu seperti laptop, ataupun smartphone yang semua mahasiswa memang sudah terbiasa memakai teknologi tersebut.
Kepala Pusat Bantuan Belajar UT, Dr Agung Sastrawan Putra mengatakan, mahasiswa dapat mengambil Program Mata Kuliah Mandiri (PMKM) yang artinya mahasiswa mengambil beberapa mata kuliah di UT namun mereka tetap terdaftar sebagai mahasiswa asalnya seperti Universitas Negeri Padang (UNP). “Ini sejalan dengan kebijakan menteri tentang merdeka belajar yang mengharuskan mengambil beberapa mata kuliah di perguruan tinggi lainnya,” katanya saat acara pelatihan dosen UNP menjadi tutor tuton UT, Rabu (04/03/2020).
Kerjasama antara UT dan UNP ini ada dua (2) mata perkuliahan yakninya Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan namun yang mengkoordinir adalah pihak UNP. Pembelajaran online ini artinya pendidikan jarak jauh pada mahasiswa yang menekankan untuk belajar mandiri. Tetapi tidak semua mata kuliah wajib diberi bantuan belajar berupa tutorial online. Ini membantu mahasiswa tentang memahami konsep-konsep esensial (sulit) di dalam materi mata kuliahnya.
“Dalam tutorial online itu ada materi, konsep esensial yang diambil dari bahan ajar utama kemudian juga ditambah dengan materi pengayaan dari luar bahan ajar untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa. Kemudian disitu ada juga forum diskusi dimana mahasiswa bisa berdiskusi satu sama lain dan latihan soal untuk mengukur kompetensi, penguasaan mereka terhadap setiap materi,” tambah Agung Sastrawan Putra.
Agung Sastrawan Putra juga menjelaskan dalam perkuliahan online itu juga ada tugas tutorialnya, diakhir itu ada latihan soal. Harapannya untuk memicu dan memacu mahasiswa untuk segera belajar, jika ada kesulitan mereka bisa bertanya ke sesama temannya dan juga tutornya. Keberhasilan ini sangat ditentukan oleh keaktifan mahasiswa dan peran tutor sebagai motivator, fasilitator, instruktur dan sebagai dosen. Jadi peran tutor di dalam perkuliahan online ini sangat banyak, sambungnya.
“Kalau ada mahasiswanya pasif tutornya harus mengingatkan. Jika mahasiswa belum mengerjakan tugasnya tutor hendak lah mengingatkan melalui email pribadi mahasiswanya. Selain itu bahan ajar memang dirancang khusus dimana dalam kerjasama dengan UNP ini ditambah dengan materi pengayaan, ada bahan ajar interaktif dan bahan ajar digital,” sambungnya lagi.
Agung Sastrawan Putra juga membeberkan kelebihan dari tutorial online, Ia mengatakan semua jejak digital mahasiswa ataupun tutor itu terekam. Jika tidak hadir akan terlihat di “log-nya”, record-nya juga ada. Meskipun hadir, itu akan kelihatan berapa lama mengerjakan diskusi, tugas dan lain sebagainya. itu semua terekam. Tentang materi tersebut mahasiswa bisa mengulang-ulang karena ini sifatnya “asynchronous“, tidak bersamaan, jadi dia bisa akses kapan saja nanti tutornya menanggapi, yang penting satu sesi itu berlangsung selama seminggu.
Saat ini di UT sudah ada sembilan mata kuliah online diantaranya Bahasa Indonesia dan Agama, itu pun sudah bekerjasama dengan universitas lainnya. Kerjasama antara UT dan UNP tentunya akan ada penambahan mata kuliah nantinya, dan itu bertahap karena UT juga melayani mahasiswa UT sendiri yang saat ini berjumlah lebih kurang 320 ribu orang mahasiswa yang tersebar di Indonesia dan luar negeri.
Tentang materi penulisan bahan ajar, UT bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta yang terdiri dari penulis yang sudah ahli dan UT sendiri memilih penulis ahli terbaik dan melaksanakan kontrak untuk menulis bahan ajar tersebut. Program perkuliahan online ini adalah programnya UT, dan semua penilaiannya ada di UT. Jadi nilai akhir itu dikeluarkan oleh UT sebab mahasiswa itu mengambil mata kuliah di UT.
Sementara Penanggung Jawab Bantuan Belajar dan Layanan Bahan Ajar UT Padang, Fatia Fatimah mengatakan kerjasama UT Padang dengan UNP dalam mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka. UT sebagai PTJJ menyelenggarakan pendidikan dengan sistem terbuka dan jarak jauh dimana proses belajarnya menerapkan stategi belajar mandiri menggunakan media belajar cetak dan non cetak, internet, webbiner, tv, radio. Layanan bantuan belajar yang diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk tutorial tatap muka (TTM) dan tutorial online (Tuton).
“Selama ini UT Padang sudah melayani permintaan dari beberapa perguruan tinggi untuk memfasilitasi pembelajaran daring. Kali ini, UT Padang memberikan layanan kuliah online dengan perguruan tinggi lain, seperti Stikes Ranah Minang, YPAK Padang, Universitas Muhammad Natsir, dan dengan UNP,” katanya.
Fatia Fatimah juga menambahkan bahwa sekarang perguruan tinggi lainnya dapat melakukan belanja kuliah online di UT, istilah kekiniannya online shopping course.
“Online shopping course istilah yang selalu diungkapkan oleh Rektor untuk PMKM. Tekhnis kelas TTM di UT hadirnya tutor dalam kelas melayani minimal 25 orang, sementara dalam kelas tuton tutor dapat maksimal melayani 50 orang di kelasnya. Sebelumnya tutor tuton tentunya diberi pelatihan agar dapat melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan UT,” ungkap Dosen Matematika UT ini.