Bupati Solok Hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid Raya Sulit Air

Bupati Solok menyempatkan hadir di acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Raya Sulit Air dan Masjid Darul Muttaqin pada hari Selasa, (17/03/2020) yang bertempat di Masjid Raya Nagari Sulit Air Kecamatan X Koto Di Atas.

Acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Sulit Air tersebut dihadiri oleh Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM dan anggota DPRD Kab. Solok dari Fraksi PAN Ahmad Purnama serta Ketua DPP SAS H. Syamsudin Mukhtar, turut hadir juga Kadis Perhubungan M. Jhoni, S.STP dan Kabag Kesra Ahpi Gusta Tusri, S.STP dan Camat X Koto di Atas Teta Midra, S.STP dan hadir juga Wali Nagari Sulit Air Hj. Alex Suryani, S. Pd dan Ketua Panitia Edi Elefri, nampak juga hadir Tokoh masyarakat H. Nofi Chandra dan Forkopimcam, BPN, KAN dan masyarakat Sulit Air.

Ketua Panitia Acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Raya Sulit Air “Edi Elefri” melaporkan bahwa pada hari ini kita berkumpul di masjid yang akan di bangun meskipun Ustadz Abdul Somad tidak jadi hadir dikarenakan Bencana Nasional yaitu untuk mengantisipasi Penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Bacaan Lainnya

Meskipun demikian kami panitia tidak patah semangat dan diobati dengan pembangunan Masjid Raya Sulit Air yang sebentar lagi akan diletakkan batu pertama nya oleh Bapak Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM, Tambah Edi Elefri.

Hj. Alex Suryani, S.Pd yang menjabat sebagai Wali Nagari Sulit Air dalam sambutannya mengatakan, kami atas nama pemerintahan nagari mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Bupati Solok beserta rombongan yang telah menyempatkan hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Sulit Air dan Masjid Darul Muttaqin Nagari Sulit Air Kecamatan X Koto Di Atas, Kab. Solok.

“Hj. Alex Suryani juga menjelaskan sedikit banyaknya mengenai bagaimana pembangunan Masjid Raya Sulit Air ini didirikan, ia mengatakan bahwa Masjid ini dibangun pada awalnya tahun 1974 yang dibangun oleh Yahya sandora kemudian pada tahun 2016 direnovasi kembali. Kemudian pada tahun 2019 perantau kita ingin meningkatkan dari yang lama menjadi baru karena usia dari masjid ini hampir mencapai 50 tahun maka kami seluruh masyarakat Sulit Air bersepakat dan memutuskan menerima tawaran dari perantau untuk pembangunan mesjid dari masyarakat untuk masyarakat,” tambahnya.

Terakhir Wali Nagari Sulit Air Hj. Alex Suryani, S.Pd mengucapkan terima kasih banyak kepada perantau-perantau Nagari Sulit Air yang telah memperhatikan kampung halamannya.

Ketua DPP SAS Ketua DPP SAS H. Syamsudin Mukhtar dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Solok dan rombongan yang telah hadir bersama kami dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Sulit Air, dalam hal ini kita hanya mampu berecana, hanya Allah yang bisa menentukan segalanya.

Kemudian Ketua DPP SAS H. Syamsudin Mukhtar juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga almarhum Marjohan yamin yang memprakarsai pembangunan Masjid Raya Sulit Air.

Beliau menyampaikan kepada kami, rasa cinta keluarga almarhum masih tetap mengakui bahwa Sulit Air adalah tumpah darah orang tua beliau, yang masih mengalir ke anak-anaknya dan tidak akan dilupakan, tambah H. Syamsudin Mukhtar.

H. Syamsudin Mukhtar juga menyampaikan bahwa kampung halaman tetap kami cintai melebihi dari kampung rantau itulah hebatnya orang Sulit Air, semua itu dibuktikan dengan sehebat-sehebatnya dan setinggi-tingginya pangkat orang Sulit Air dirantau orang tetapi tetap mencintai kampung halaman kita Sulit Air.

Saya mengabdikan diri untuk kampung halaman dan buat keluarga besar Sulit Air dimanpun berada, karena yang saya tau selama ini, sesama orang Sulit Air itu saling mengayomi dan saling membimbing serta pada kesempatan kali ini orang Sulit Air membangun dua masjid di hari sama.

Terakhir Ketua DPP SAS H. Syamsudin Mukhtar berharap dengan dilaksanakannya pembangunan masjid ini, mudah-mudahan menjadi amal ibadah buat kita semua dan diterima di sisi Allah SWT.

Beriringaan dengan itu Bupati Solok H . Gusmal, SE, MM mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menyebutkan “Alhamdulillah, karena pada sore hari ini kita masih diberi berkah oleh Allah SWT”.

“Sehingga kerja mulia ini, dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Sulit Air yang Insya Allah akan dilaksanakan pada hari ini, kendati pun beberapa acara sempat tertunda,” tambahnya.

H. Gusmal juga mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi kepada masyarakat yang hari ini melihatkan kesepakatanya, sesuai dengan kepanjangan SAS (Sulit Air Sepakat) yang artinya sepakat antara warga yang tinggal di kampung halaman dengan warga yang hidup di perantauan bersinergi setiap saat.

Bahkan yang menarik dan selalu saya puji yaitu setiap ada Mubes selalu diadakan di kampung halaman, tidak ada diadakan di tempat lain dan perhatian perantau terhadap nagari sangat luar biasa, dibuktikan dengan banyaknya fasilitas prasarana yang seharusnya dibangun oleh pemerintah tapi pemerintah keterbatasan anggaran, yang di bangun oleh para Perantau Nagari Sulit Air, ini semua merupakan kesepakatan para perantau dengan pemimpin-pemimpin yang ada di Nagari, tutur H. Gusmal, SE, MM

Bupati berharap sinergisitas yang terbangun pada hari ini perlu kita teruskan dan perlu kita pelihara serta jangan sampai rusak, sesuai dengan pepatah minang “Kusuik-kusuik Bulu Ayam, Kusuik Bulu, Paruah Manyalasaian” Ini yang membuat kita gembira dan bangga, ini semua merupakan sebuah wujud dari kesepakatan dalam membangun Masjid Raya Sulit Air.

Selanjutnya Bupati juga menyampaikan, semula saya lihat masjid ini sudah megah karena, diwaktu dulu masjid ini dibangun adalah termegah di Solok bahkan di Sumatera Barat, namun waktu cepat berlalu zaman sudah berganti ada pula yang termegah, hari ini di Nagari Sulit Air dibangun masjid yang lebih megah lagi. 

“Saya sangat mendambakan seluruh perantau Kab. Solok bisa menerapkan konsep-konsep hidup seperti warga Sulit Air, dengan begitu Bupatinya senang sebab Perantaunya kuat, orang kampungnya kuat dan saling bahu membahu dalam memajukan Kab. Solok,” lanjutnya.

Bupati sangat mengapresiasi pembangunan masjid di Sulit Air karna pembangunannya memakai konsultan dan perencanaan yang matang serta sudah punya tenaga kerja, dengan begitu diharapkan pembangunan berjalan cepat.

Kemudian Bupati juga mengingatkan bahwa masjid tidak hanya untuk sholat, berzikir dan tidak hanya untuk mengaji tetapi juga digunakan untuk pengembangan ekonomi masyarakat dengan cara membentuk lembaga yang bisa mengumpulkan uang untuk kita bisa bagi-bagikan kepada masyarakat miskin yang ada di Sulit Air.

Pemerintah mempunyai data orang miskin di Solok, yang tercatat sebanyak 29.000 jiwa lebih atau setara dengan 7,9 persen dari jumlah penduduk yang ada di kabupaten Solok, dan saya yakin di Nagari Sulit Air pasti bisa kita laksanakan dengan cara kita mulai dari masjid membangun ekonomi masyarakat.

“Kemudian dengan cara kita mulai dari orang tua dulu, terus dibicarakan di masjid. Belajar agama di masjid, belajar adat di masjid, belajar silat di masjid, begitu orang tua kita dahulu. Bersilat kata bersilat lidah semuanya dikembangkan di masjid tapi sekarang sudah sulit kita menemukan yang seperti itu. Ini perlu kita pikirkan dari masjid ini kita lahirkan para mubaligh, ustadz dan ulama,” ingat Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM.

“Saat ini sudah ada orang yang membangun masjid, ucap H. Gusmal, sekarang membangun isinya adalah tanggung jawab kita dari pemerintah nagari dan tugas Kecamatan serta tugas Pemerintah Kabupaten Solok ke depannya,” lanjutnya.

Mudah-mudahan apa yang telah di rencanakan dan mufakati berjalan sesuai dengan yang diharapkan bersama, sebab kita sudah sepakat dari semula, kita juga harus sepakat sampai akhir dan tidak boleh terjadi perbedaan di tengah jalan kalau terjadi perbedaan diselesaikan oleh Wali Nagari, BPN dan KAN itulah tugas lembaga yang ada dalam nagari, harap Bupati Solok

Kalo sudah diputuskan dalam rapat dan di musyawarahkan harus dilaksanakan karena ini sebuah keputusan yang sangat baik, sebuah keputusan yang berkualitas tinggi, sulit orang bisa menyetujui masjid sudah ada dibongkar, coba bayangkan tidak ada yang menggugat ini sebuah kesepakatan yang sangat luar biasa sekali. ini berkat hatinya, berkat sanubarinya yang sama antara perantau dengan orang kampung. Buktinya banyak orang rantau pulang hari ini, tambah harap Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM.

Terakhir Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM meminta kepada seluruh masyarakat Nagari Sulit Air baik yang di rantau maupun yang di kampung untuk tetap terus bersinergi.

(Andar MK)

Pos terkait