Di usia nya yang ke 85 tahun Bank Nagari terus meningkatkan layanan digital banking. Bank kebanggaan orang Sumatera Barat ini juga telah melakukan perubahan yang sangat signifikan dengan perubahan menjadi Bank Umum Syariah.
Di hari jadinya yang ke-58, pada Kamis 12 Maret 2020, Bank Nagari mencatatkan sejumlah perubahan yang sangat signifikan. Terutama perkembangan terkait dengan dunia digital. Hal itu disampaikan oleh Plt Direktur Utama Bank Nagari Syafrizal saat upacara peringatan HUT ke-58 Bank Nagari di halaman kantor pusat Bank Nagari Jalan Pemuda No. 21 Padang.
Syafrizal dalam pidato nya mengatakan, ekosistem ekonomi digital menjadi tantangan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Nagari saat ini. Pasalnya, tidak mudah untuk bisa menyediakan produk-produk yang sedemikian signifikan perubahannya.
“Perusahaan yang hanya mengandalkan cara-cara konvesional bakal tergilas oleh perusahaan yang telah menerapkan terknologi informasi dalam operasional bisnisnya. Apalagi tren perubahan menuju era digital banking sedang terjadi seiring meningkatnya pengguna smartphone dan jaringan internet,” kata Syafrizal.
Menghadapi kondisi demikian, sebut Syafrizal, salah satu strategi signifikan yang sedang dan terus dikembangkan Bank Nagari ke depan senantiasa memperkuat kemampuan dan kehandalan daya dukung teknologi.
“Fase pengembangan produk dan daya dukung teknologi yang lazim dimiliki bank masa kini telah berhasil dibangun dan dimiliki Bank Nagari sejak beberapa tahun terakhir ini,” sebutnya.
Syafrizal menambahkan, core banking system Bank Nagari telah beroperasi 7 x 24 jam serta didukung dengan produk dan fitur digital. Seperti Nagari Mobile Banking, Nagari Cash Management, Nagari Auto Debet, Nagari SMS Banking & Notifikasi, Nagari Virtual Account. Kemudian, Nagari Portal Payment, Nagari Auto Debet, Nagari Kartu Debit GPN, Nagari EDC, Nagari Money. Nagari Laku Pandai, Nagari SP2D Online, Nagari E-Retribusi, Nagari Samsat Online dan lainnya.
“Saat perayaan hut ke-58, kami akan meluncurkan produk terbaru Nagari Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS ini merupakan standar QR Code untuk pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking,” paparnya.
Tak kalah hebatnya, tegas Syafrizal, teknologi digital yang dibangun karya Bank Nagari sendiri. “Ini suatu kelebihan yang dimiliki Bank Nagari. Dan, tak dimiliki BPD lainnya di Indonesia,” ungkapnya.
Plt Direktur Keuangan M Irsyad lebih jauh menegaskan komitmen ekonomi digital yang dibangun Bank Nagari. ” Kami juga tengah menjajaki kartu debit Bank Nagari bisa terakses di Arab Saudi. Sehingga para nasabah Bank Nagari yang menjalani umrah atau haji hanya cukup membawa kartu debit Bank Nagari,” ucapnya.
Selain itu Syafrizal juga menjelaskan konversi Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah. Khusus Konversi Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah, Syafrizal meyakini bahwa pemegang saham sebagai pemilik Bank ini sudah mempertimbangkan secara matang. Bahwa kesepakatan dan keputusan yang diambil adalah hal yang terbaik untuk masyarakat Sumbar dan untuk Bank Nagari.
“Karakteristik sistem perbankan syariah adalah memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank. Serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan,” tuturnya.
Menurut dia, Bank Syariah juga diminati oleh saudara-saudara kita dari agama selain Islam. “Asalnya, mereka melihat suatu pilihan sistim yang baik dan lebih beragam dibanding bank konvensional. Untuk itu mari kita optimis dan memberikan pelayanan yang lebih baik agar Bank Nagari akan tetap berkembang baik meskipun konversi menjadi Bank Syariah,” ajaknya.
Untuk diketahui, kinerja dan indikator rasio keuangan utama Bank Nagari sampai tahun 2019. Aset mencapai Rp24,5 Triliun, tumbuh 5,08% dari tahun 2018. Pinjaman yang disalurkan mencapai Rp18,9 Triliun, tumbuh 7,71% dari tahun 2018.
Dana masyarakat yang dihimpun mencapai Rp19,5 Triliun, tumbuh 7,14% dari tahun 2018. Laba bersih tercapai Rp383 Miliar (an-audit), tumbuh 10,37% dari tahun 2018. Jumlah nasabah tabungan meningkat pesat dan saat ini mencapai lebih dari 1.700.000 rekening.
CAR 20,43%, LDR 97,19%, NIM 6,73%, NPL 3,08%, ROA 2,08% dan ROE 14,29%. Secara umum rasio keuangan ini membaik dari tahun 2018. Tingkat Kesehatan Bank (TKB) dapat dipertahankan berada pada peringkat komposit 2 atau Sehat.
Bank Nagari juga tetap mempertahankan posisi sebagai market leader di perbankan Sumbar dengan penguasaan pasar. Yakni, market share aset 35,52%, market share penyaluran pinjaman 32,18% dan market share dana masyarakat 46,56%.
Menanggapi konversi Bank Nagari ke Syariah tersebut, salah seorang Dirut Bank Nagari di era 90-an, Suharman menyebutkan, hal itu harus disikapi dengan sangat hati-hati, sehingga akan berjalan dengan lancar. “Para pensiunan juga harus mempersiapkan diri dan punya pemikiran yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan. Misalnya dengan mendirikan klinik bersama yang pada akhirnya diharap berkembang jadi rumah sakit,” urai Suharman.
Pada hari ulang tahun tersebut, Bank Nagari juga memberikan penghargaan pada pegawai dengan masa kerja 15 tahun, 25 tahun dan 30 tahun serta Kantor Cabang yang mendapatkan penghargaan atas kinerja tahun 2019.
Hari ulang tahun Bank Nagari ke 58 tahun ini juga ikut dirayakan oleh seluruh cabang Bank Nagari di Setiap kabupaten kota se Indonesia, dengan menggelar berbagai kegiatan dan acara sosial pada nasabah dan masyarakat umum.
Acara peringatan ulang tahun ini diakhiri dengan pemotongan kue ulang tahun bersama yang dihadiri para direksi, komisaris, pemimpin cabang, pensiunan, Isbanda, serta mitra Bank Nagari. (TS)