Pencarian 11 orang nelayan Kapal Bagan KMP Mitra Utama dan Kapal Bagam Kasih Ibu yang hilang di muaro Air Haji, Kecamatam Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan beberapa hari yang lalu, hingga hari kelima, Minggu (02/02/2020) tim gabungan belum juga membuakan hasil.
Sebelas nelayan tersebut yang sampai saat ini belum ditemukan diantaranya :
- Izal (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Engki (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Endi (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Iwil (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Anto (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Si Il (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Oyon (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Muamat (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Kimun (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- 10.Idit (Bagan KMP Mitra Utama-Air Haji)
- Si Al (Bagan Restu Ibu-Air Haji).
Tim gabungan terdiri dari SAR Padang, BPBD Pessel, Pol Airut, TNI AL, Pos SAR Muko – Muko, Kantor SAR Bengkulu, Orari Pessel, Lantamal II, Basarnas Kota Padang, KN Tengiri Perikanan dan Nelayan, terus melakukan pencarian.
Hingga berita ini diturunkan, rombongan Basarnas Provinsi Sumatera Barat, dan ikut dalam helly Bell PK – URA, rombongan mendarat dilapangam bola kaki Kp. Muaro Air Haji, Kenagarian Pasar Lamo, Kecamatan Linggo Sari Baganti. Kolonel Inf.H.Sugiono Kasiops Rem, Letkol Laut Zulkarnaen Lantamal dan Ka Basarnas Provinsi Sumbar. Kedatangan rombongan di sambut Bupati Pesisir Selatan H.Hendrajoni, Dandim 0311 Pessel. Beserta pihak terkait di Pemkab Pessel.
Kasiops Basarnas Padang, Andil Rahman menerangkan bahwa pada hari kelima ini kita bersama regu penyelam Basarnas Provinsi Sumbar melakukan penyelaman karena informasi dari pihak pemilik kapal Restu Ibu atas nama Si Al.
“Maka, untuk memastikan hal itu maka kita turunkan dua anggota penyelam melakukan penyelaman,” kata Andil.
Berdasarkan hasil anggota nya yang melakukan penyelaman di dasar laut 7 meter, sudah tidak ada lagi bentuk kapalnya, body kapal tidak ada kapal, papan nama kapal tidak ada. Yang ada hanya kerangkanya. ” Belum ada ditemukan tanda – tanda baru.
Sementara itu Randi pemilik Kapal Restu Ibu yang ikut dalam rombongan penyelam Basarnas, jika ciri – ciri sayap kapal berwarna orange dan biru. Dan, apa disampaikan anggota penyelam jika kapal tersebut adalah kapal Restu Ibu.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni turun ke lokasi menuturkan jika, tim gabungan saat ini memfoskuskan pencarian terjadap korban. “Kita apresiasi seluruh tim gabungan, apalagi dari Muko – Muko dan Bengkulu ikut gabung melakukan pencarian,” katanya.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit beberapa hari yang lalu telah turun, makanya hari ini tim gabungan dari Sumbar, AL, Basarnas dam BPBD turun langsung. Lebih jauh Hendrajoni mengingatkan pada nelayan, serta pemilik kapal agar menyiapkan pelampung (rompi pelampung). Jadi pakai rompi pelampung jika ingin melaut, hal itu untuk mengantisipasi segala kemungkinan bisa terjadi.
“Waspadai anomali cuaca tidak menentu, maka dihimbau nelayan agar selalu waspada,” himbau Bupati Pessel.
Kepala BPBD Provinsi Sumatera Barat, Rusmainur, Pemerintah Provinsi Sumbar dan Kabupaten Pesisir Selatan akan serius dalam pencarian 11 orang nelayan. Hingga kini tim gabungan terus melakukan pencarian, “Kita bersama tim gabungan akan tetap berusaha semaksimal dan seoptimal,” katanya.
Nantinya penyisiran akan diperlebar 30 meter ke arah Selatan dan 30 meter ke arah Utara. Pada masyarakat, serta para nelayan jika menemukan sesuatu ataupun hal lain dihimbau untuk segera melakukan koordinasi dengan Pos SAR di Air Haji. Agar, segera dilakukan tindak lanjut secepatnya.
Beberapa hari kedepan pencarian tetap akan dilakukan oleh tim gabungan. Pada kesempatan itu Bupati Pessel menyerahkan bantuan pada keluarga korban nelayan. (RD)