Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengadakan rapat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Pangan Provinsi Sumbar terkait persediaan bawang putih dan antisipasi kenaikan harga bawang putih di ruang kerja nya, Jumat (07/02/2020).
Usai melakukan rapat, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit bersama Kepala Dinas Pangan Sumbar Efendi dan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Syafrizal memantau langsung harga bawang putih di daerah Pasar Raya Padang. Menurut informasi dari warga pada akhir-akhir ini harga bawang putih melambung dari harga normal Rp26.000 per kilogram menjadi Rp50.000/kg.
Pemerintah Provinsi Sumbar memperkirakan lonjakan harga bawang putih akan terus naik mencapai sekitar dua kali lipat lebih, sampai ada kebijakan dari pemerintah pusat. Wakil Gubenur Nasrul Abit menyampaikan pada saat sekarang ini harga bawang putih dratis naik, dan akan mengatasi agar harga bawang ini kembali normal.
“Sekarang harga bawang putih sudah mencapai Rp50 ribu yang biasanya harga bawang putih Rp26 ribu. Kita berharap masyarakat bisa memaklumi dengan kondisi ini. Kita berusaha untuk mengatasi agar harga bawang putih bisa stabil kembali,” ucapnya.
Wagub juga mengatakan bahwasanya pemerintah masih menunggu kebijakan dari kementerian perdagangan dan pertanian untuk tidak menerima bawang inport dari China.
“Kita masih menunggu kebijakan dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk mengeluarkan rekomendasi impor bawang putih, terkait dengan larangan impor bawang putih dari China akibat virus Corona,” jelas Nasrul Abit.
Selain itu Nasrul Abit menyebutkan naiknya harga diakibatkan karena adanya penipisan stock bawang putih di pasar. Ditambah kebiasaan orang minang mengkomsumsi bawang putih asal China.
Sementara untuk bawang putih lokal saat ini produksinya menurun. Pemprov Sumbar melalui Dinas Pertanian berusaha bangun produksi bawang putih di daerah. Sehingga Sumbar tidak lagi berpatok dengan barang impor. Nasrul Abit meminta agar masyarakat tidak gelisah, sebab stock bawang putih di pusat masih bisa sampai bulan Maret.
“Dengan adannya impor dari negara lain, tentunya ada tambahan stock di pusat yang siap mendistribusikan ke kota besar di Indonesia,” jelasnya.
Dari penjelasan, salah satu pedagang bawang eceran di kawasan Pasar Raya Padang yang bernama Irma naiknya harga terjadi sejak gaduh virus corona. Sebelumnya, harga bawang putih berkisar antara Rp26-28 ribu perkilogram nya.
“Kenaikan harga bawang putih ini, tidak membawa efek bagi pembeli, bahkan mereka sangat bersyukur impor bawang putih dari China tidak masuk ke Padang,” kata Irma. (Ratna/N)