Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc mengadakan jamu makan malam bersama peserta simposium Ikatan Dokter Kanker Indonesia yang dilangsungkan di Auditorium Gubernur, Sabtu (15/2/2020).
Dalam jamuan makan tersebut dihadiri Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM konsultan Hematologi-Onkologi Medik dan juga ketua umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), ketua yayasan Kanker Indonesia Provinsi Sumbar Hj. Nevi Zuarina, Direktur Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI dr Cut Putri Ariani, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS dan ratusan Ikatan Kanker Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia.
Irwan Prayitno mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada pihak Ikatan Kanker Indonesia yang telah memilih Sumatera Barat sebagai tuan rumah simposium dokter kanker dalam rangka World Cancer Day di Ranah Minang ini.
“Hari Kanker se dunia atau World Cancer Day jatuh pada tanggal 4 Februari, namun sebelumnya kita telah lakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada seluruh SMA dan SMK di Sumatera Barat mengenai bahaya kanker dan juga dan upaya mencegahannya,” kata gubernur.
Gubenur Irwan Prayitno mengajak para dokter kanker bisa mensosialisasikan kepada masyarakat untuk hidup sehat, termasuk para pelajar SMA dan SMK. Karena kanker pembunuh momor satu, makanya ia menghimbau agar sosialisasikan mulai sejak dini.
“Karena pengenalan dini terhadap penyakit kanker perlu diajarkan secara luas kepada masyarakat agar kematian akibat kanker dapat dihindari,” ucap Irwan.
Selanjutnya Irwan Prayitno juga menghimbau pada seluruh insan kedokteran kanker bisa hadir pada saat Sosialisasi World Cencer Day besok Minggu dalam acara “Run Against Cancer” car free day jalan Khatib Sulaiman.
“Mudah-mudahan sosialisasi ini bisa tersampaikan langsung melalui acara Run Against Cancer,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua YKI, Prof. Aru Wisaksono Sudoyo sangat tertarik apa yang disampaikan gubernur Sumbar, selama ini IKI dan YKI melakukan sosialisasi diruang pertemuan yang dihadiri oleh para dokter dan masyarakat saja masih dilakukan di rumah sakit, puskesmas dan universitas.
“Penyakit kanker adalah mesin pembunuh nomor satu di dunia yang tidak memandang umur, sangat tepat kalau diadakan di sekolah- sekolah, karena generasi muda sifatnya selalu mencoba, seperti kebiasaan merokok,” tuturnya.
Selain itu, ia juga kagum dengan kepiawaian gubernur Irwan Prayitno bisa mengolah kata hingga menjadi sebuah pantun.
“Saya kagum dengan Irwan Prayitno, bisa menghasilkan pantun sampai 50 ribu pantun, apalagi juga seorang drammer dan penyanyi. Dengan penampilan nyentriknya ia layak disebut gubernur milenial,” sebut Aru Wisaksono.
Selesai sambut, IP Band yang telah dikenal sebagai band pimpinan Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat kembali menghibur tamunya dengan menyanyikan beberapa lagu hit di Indonesia. (Ratna/N)