Empat tahun silam 17 Februari 2016, Bupati Irdinansyah Tarmizi dan Wakil Bupati Zuldafri Darma mendapat amanah memimpin Tanah Datar. Rentang empat tahun sudah banyak diperbuat duet ini untuk Tanah Datar yang maju, sejahtera dan berbudaya dalam nilai Adat Basandi Syara’-Syara’ Basandi Kitabullah.
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 menjadi acuan pembangunan memiliki visi dan 5 misi dengan 24 sasaran dan indikator sasaran. Tahun 2020 ini menjadi tahun terakhir RPJMD dan dari hasil evaluasi capaiannya rata-rata sudah mencapai 80,10 sampai 100 persen.
Empat prioritas pembangunan telah dicanangkan yakni peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, kesehatan dan pendidikan, peningkatan sektor pertanian, peningkatan sektor pariwisata dan peningkatan pelayanan publik.
Peningkatan kualitas SDM dan pendidikan disadari menjadi modal besar Tanah Datar menjadi lebih maju. Dengan keterbatasan SDA yang dimiliki, pemerintah mendorong anak-anak Tanah Datar bisa melanjutkan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi.
“Tidak boleh ada anak Tanah Datar yang tidak sekolah maupun tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri karena alasan biaya. Pemerintah daerah bersama BAZ dan perantau turun tangan membantu beasiswa sebagai bentuk komitmen yang kuat menjaga aset masa depan daerah.
Sektor pertanian, sebagai penyumbang PDRB terbesar lebih dari 30 persen, pemerintah daerah berupaya terus menggenjot hasil produksi pertanian yang akan meningkatkan pendapatan petani melalui intensifikasi, inovasi-inovasi dan pemberantasan hama tanaman maupun pemberian bantuan dan akses terhadap keuangan. Salah satunya inovasi padi salibu dinilai mampu menjadi solusi peningkatan produksi padi.
Pemerintah daerah juga terus mengembangkan sektor pariwisata. Dengan keunggulan yang dimiliki Tanah Datar baik dari sisi alam, budaya, sejarah, tradisi, iven dan kuliner. Untuk mendukung itu setiap tahun diluncurkan kalender iven pariwisata Tanah Datar dan sudah berhasil menjadikan Tanah Datar sebagai destinasi utama di Sumatera Barat.
Sementara berbicara target kunjungan, jumlah pengunjung wisatawan ke Tanah Datar juga melebihi target yang ditetapkan. Dari target 1.200.000 pengunjung tahun 2019 realisasinya 1.281.548. Multiplier efeknya akan menggerak roda ekonomi masyarakat di berbagai bidang usaha.
Sektor pelayanan publik mendapat perhatian khusus. Kepala daerah menegaskan masyarakat harus mendapat pelayanan terbaik dari aparatur. “Masyarakat harus dilayani sebaik mungkin ketika berurusan, buat pelayanan yang simpel, efisien dan jelas,” pesan bupati di berbagai kesempatan.
Hasilnya seluruh perangkat daerah terutama yang bersentuhan langsung sudah menerapkannya bahkan kantor walinagari didorong menerapkan hal yang sama. Pemerintah pusat pun mengganjar dengan penghargaan kepatuhan terhadap standar pelayanan publik dengan predikat kepatuhan tinggi (zona hijau) dari Ombudsman RI, Penghargaan Pelayanan Publik dari Menteri PAN dan RB untuk Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. M. Ali Hanafiah Batusangkar dengan Kategori Sangat Baik, Dinas Dukcapil dan Dinas PMPTSP Naker Kategori Baik.
Sementara berdasarkan indikator-indikator makro pembangunan, secara umum capaiannya cukup menggembirakan. PDRB Per Kapita misalnya cenderung naik, begitu juga angka kemiskinan berhasil diturunkan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yang meliputi harapan hidup, pendidikan dan standar hidup layak, untuk tiga terakhir juga cenderung naik.
Tingkat pengangguran terbuka, pemerintah berhasil menurunkannya. Pertumbuhan ekonomi terus tumbuh walaupun pertumbuhannya sedikit melambat. Sementara Indeks Gini Ratio yang digunakan untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan, pemerataan hasil pembangunan sangat erat kaitannya dengan permasalahan kemiskinan, trennya menurun, arti tingkat ketimpangan ekonomi berhasil ditekan.
Dalam acara syukuran di halaman kantor bupati, Senin (17/02), Bupati Irdinansyah mengatakan pembangunan fisik dan non fisik harus sejalan dengan baik. Pemerintah daerah punya cita-cita menjadikan Tanah Datar Kabupaten Tahfiz dibuktikan sudah ada 174 rumah tahfiz di Tanah Datar dari awalnya 6 buah. Program Magrib Mengaji, Gerakan Subuh Berjamaah, dan kegiatan keagamaan dan adat terus didorong.
Pembangunan infrastruktur untuk memperindah Kota Batusangkar dijalankan, mulai dari memperbesar akses masuk ke kota Batusangkar, pembangunan trotoar, taman-taman sepanjang jalan, rehab pasar Batusangkar dan pasar-pasar nagari, serta rehab rumah tidak layak huni (Gapura Mantap) serta revitalisasi Lapangan Cindua Mato.
Bupati juga berpesan atas nama pimpinan daerah, mengajak kita bersama-sama khususnya masyarakat terus memajukan Kabupaten Tanah Datar agar menjadi yang daerah yang diperhitungkan di tingkat provinsi dan nasional, banyak hal sudah dilakukan secara bersama-sama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Tanah Datar dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dan provinsi, lebih kurang 124 prestasi utama tingkat nasional dan provinsi sudah diraih 4 tahun terakhir. Terima kasih kepada seluruh jajaran ASN dan seluruh pihak seluruh masyarakat di ranah dan di rantau. Prestasi ini milik dan kerja bersama.
Disampaikan hal yang membanggakan masyarakat Tanah Datar ulas bupati, penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) diraih setelah 20 tahun, Piala Adipura sebagai lambang supremasi tertinggi di bidang kebersihan dan lingkungan hidup berhasil kita raih setelah 9 tahun yang lalu dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut dan ini satu-satunya yang diraih dari kabupaten/kota di Sumbar, Juara Umum MTQ Nasional tingkat Provinsi ke-38 serta puncaknya Penghargaan Pembangunan Daerah sebagai kabupaten terbaik di Indonesia.
Acara syukuran ini dihadiri Forkompinda, Sekda Irwandi beserta seluruh ASN, Ketua TP PKK Ny. Emi Irdinansyah, pimpinan instansi vertikal, camat, walinagari, organisasi masyarakat dan berbagai unsur masyarakat.
Mewakili tokoh masyarakat Khairul Jasmi atau lebih dikenal KJ yang didaulat memberi sambutan turut memberi apresiasi capaian dan prestasi duet Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma.
“Saya turut memberi apresiasi kepada bupati dan wakil bupati beserta seluruh jajarannya yang sudah membangun Tanah Datar,” ungkap KJ seorang wartawan senior yang juga komisaris PT Semen Padang.
KJ putra asal Nagari Supayang Kecamatan Salimpaung juga mengatakan Tanah Datar punya brand image yang kuat pada bidang budaya dibanding daerah lain di Sumatera Barat.
“Tanah Datar punya brand image yang kuat pada budaya, yang jadi pertanyaan apakah kekuatan brand ini sudah ditopang fondasi yang kuat hingga ke nagari, ini yang perlu diciptakan selain itu budaya harus dikemas, budaya tanpa cerita menjadi cerita kosong belaka, bagaimana rumah gadang, medan nan bapaneh atau pakaian hari jumat dan sabtu bisa diceritakan, karena ini yang dijual di negara maju,” sebut Komisaris Utama PT. PS Semen Padang.
Sebagai daerah agraris, ucap KJ pemerintah daerah perlu memperhatikan kehidupan petani. “Hari ini persoalan paling rumit adalah mahalnya pestisida, 50 persen biaya produksi pertanian adalah pestisida, sementara pestisida barang impor, biaya mahal pestisida ini yang membuat indeks petani tidak pernah naik, oleh karena itu kita buat pabrik pestisida di Tanah Datar untuk wilayah Sumatera Tengah,” ucapnya lagi.
Pada acara ini juga diserahkan penghargaan kepada B. Andoeska budayawan atas sumbangsih dan karya-karyanya dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya di Tanah, peringatan HUT ke-16 Radio Luhak Nan Tuo 102,5 FM sekaligus penandatangan kerjasama dengan 17 mitra radio Luhak Nan Tuo dan pencanangan pelaksanaan sensus penduduk 2020. (AL/Hms)