Pemerintah Daerah Kabupaten Solok melaksanakan acara rapat koordinasi dengan LKAAM kecamatan dan nagari bertempat di Guest Hause Arosuka, Selasa (18/02/2020).
Rakor yang sangat bersemangat tersebut langsung dihadiri oleh Bupati Solok H. Gusmal , Dt. Rajo Lelo. SE. MM yang juga menjabat sebagai Ketua LKAAM Kabupaten Solok dan didampingi oleh Wakil Ketua Bustamar, Dt Chan, Dt. Rajo Intan dan Dt. Manti Basa dan Sekretaris LKAAM Kab. Solok Reflidon Dt. Kayo serta LKAAM kecamatan dan nagari.
Sambutan Bupati Solok mengatakan bahwa akan memperbaharui Perda No 7 Tahun 1972 tentang Lambang Daerah sesuai dengan kebutuhan dan menambahkan beberapa Item di dalamnya.
Bupati melanjutkan, tidak bermaksud merubah Lambang Kabupaten Solok, hanya saja melengkapi dan menyempurnakan lambang tersebut, ucapnya.
Bupati Solok mengatakan bahwa kata “Alua Jo Patuik” yang ada pada lambang daerah sudah didiskusikan oleh orang-orang terdahulu untuk digunakan dengan berbagai pertimbangan yang ada serta mengandung makna yang sangat dalam.
“Jika saat ini kata tersebut diplesetkan oleh anak kemenakan kita, maka bukan kata tersebut yang sepatutnya kita ganti melainkan anak kemanakan kitalah yang sebaiknya kita berikan binaan dan sosialisasi mengenai kandungan makna yang ada dalam setiap kata dan Peribahasa Minang Kabau,” kata Gusmal.
Berdasarkan hal itu maka kita harus melakukan evaluasi mengenai sejauh mana makna kata Alua Jo Patuik ini sudah bergeser oleh anak kemenakan kita atau generasi muda penerus bangsa, ucap Bupati.
Bupati Solok mengajak seluruh Niniek Mamak, mari bersama kita benahi lembaga ini dan memperkuat pondasi untuk kedepannya agar keberadaan Niniak Mamak lebih dianggap lagi keberadaannya di lingkungan masyarakat.
Bupati Solok mengajak kepada peserta rakor dan Niniak Mamak untuk saling bekerjasama dalam membangun daerah dan masyarakat serta anak kemenakan untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Terakhir Bupati Solok sekaligus Ketua LKAAM berpesan kepada seluruh pengurus dan Anggota LKAAM agar tidak berpihak kepada salah satu calon kepala daerah pada pilkada serentak nantinya karna mereka semua merupakan anak kemenakan kita bersama. (Andar MK)