Lapangan Matador, Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru sejak pagi sudah dipadati manusia. Mereka berseragam, ada seragam pelajar, ada aparatur, ada juga yang memakai batik biasa. Meski panitia sudah berupaya mengalihkan lokasi upacara ke tempat yang lebih luas, namun tak dapat membendung kecintaan warga Dharmasraya untuk ikut serta merayakan peringatan hari jadi kabupaten ke 16.
“Ini wujud kecintaan kita pada daerah. Bupati dengan visi mandiri dan berbudaya, tampaknya cukup sukses membuat warganya punya jati diri, punya identitas kedharmasrayaan dan juga berhasil membangun partisipasi masyarakat,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya, Pariyanto, SH. Menurut Kader PDI P itu, dirinya benar benar telah merasakan perubahan positif daerah ini.
Membludaknya peserta upacara tak pelak membuat jajaran kepolisian, perhubungan dan Satpol PP harus bekerja keras. Mereka mengatur lalulintas yang tidak ringan. Antrean kendaraan roda empat dan roda dua membentot perhatian para petugas. Berkat kesigapan mereka tampaknya dapat menghindarkan dari kemacetan fatal. Para petugas benar benar mampu menguasai keadaan sehingga lalulintas lancar.
Panitia juga tak kalah sigap. Mereka menyediakan sarapan pagi gratis berupa sate ayam dan teh telur. Para peserta bisa minta diracikkan sate. “Lumayanlah, bisa mengganjal perut sampai siang” kata Kabag Tapem dan Otda, Setda Kabupaten Dharmasraya, Asril, AP., M.Si. Mereka memuji kesiapan Walinagari Z. Lubis dan Camat Koto Baru H. Berlian.
Saking padatnya lapangan, sebagian rela berdiri di luar lapangan. Ada walinagari, ada pejabat, ada staf dan ada juga masyarakat. Mereka tetap menyimak jalannya upacara, meski dari pinggir lapangan. Apa boleh buat, kondisi yang menyebabkannya. (Yanti Hms)