Komisi I DPRD Kota Padang menggelar rapat penetapan nama jalan di sepanjang By Pass Kota Padang bersama Pemko Padang. Rencananya nama jalan Bypass akan mencantumkan nama Pahlawan Nasional asal Sumbar dan mengadopsi kearifan lokal.
Mekanisme tersebut, agar warga hafal jalan itu serta kekeliruan warga tak ditemui jika mereka tersesat. Jalan By Pass itu, ditargetkan awal Maret selesai.
Ketua Komisi I DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti mengatakan, hasil diskusi dengan LKAAM, Tokoh Masyarakat, Akademisi dan beberapa OPD belum final dan nama jalan untuk kawasan By Pass akan dikonsultasikan lagi dengan pimpinan DPRD dan anggota komisi yang ada.
“Saat ini belum tuntas apa namanya, sebab pengusulan yang sudah ada masih kami rapatkan lagi dengan eksekutif, nanti akan kita usulkan ke Pimpinan DPRD untuk di Paripurnakan agar mendapatkan persetujuan seluruh anggota dewan. Namun itu belum juga bisa katakan final , harus kita ajukan kembali ke walikota dan disampaikan ke Kementerian PUPR,” ujarnya, Selasa (28/01/2020).
Intinya tadi kita sudah menampung semua usulan, benang merah yang dapat ditarik bahwa penamaan jalan By Pass adalah nama-nama pahlawan nasional asal Sumbar. Banyak hal yang kita tampung dan sudah kita catat semuanya dalam pertemuan ini,” katanya.
Diketahui, sebelumnya nama jalan By Pass sudah dibahas di DPRD Padang bersama Pemko Padang antara lain Soekarno Hatta, Adam Malik, Syafrudin Prawira Negara, M Natsir dan Sayiti Malik. Namun demi penyamaan persepsi dan mewujudkan keamanan, maka pembahasannya kembali dilaksanakan.
“Kami ingin apa yang ditetapkan nanti, tak menuai pro kontra serta nama jalan yang diputuskan benar-benar asli Pahlawan Nasional asal Sumbar,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Dian Fakhri menilai, pemberian nama jalan untuk kawasan By Pass memang cocok ditetapkan. Agar warga mengenal dan kesesatan tak ditemui. ” Seharusnya pantas di namai dan kriterianya nama Pahlawan asal Sumbar, supaya mudah diingat dan warga mengetahui,” ujarnya.
Asisten Pemerintahan Edi Hasymi mengatakan, pemberian nama jalan itu tentu harus di konsultasikan ke Kementerian PUPR, sebab jalan itu jalan nasional. Terkait namanya, usahakan mengadopsi kearifan lokal. Supaya bisa diingat dan mereka tak tinggal nama saja. (Ratna)