Pembukaan pasar malam Sincia 2571 “Bersama Kita Bisa” di Kelenteng no 319 Padang, Rabu (08/01/2020) berlangsung lancar dan meriah. Acara tersebut dibuka langsung oleh Mahyeldi selaku Walikota Padang, disambut dengan tari barongsai, dilanjutkan dengan tari pasambahan dan penampilan – penampilan dari anak-anak Tianghoa.
Charlie Gunawan selaku dari ketua panitia telah mempersiapkan acara ini sejak dari bulan Juli 2019 lalu. “Kita sudah rapat sejak bulan Juli, jadi begitu panitia terbentuk kita langsung merumus seksi-seksi membagi dalam banyak seksi dan bidangnya, jelasnya.
Charlie Gunawan juga menambahkan semua itu dipertahankan untuk melestarikan budaya, mengajak anak-anak berbahasa, maka dari itulah lomba koko cici kita adakan.
“Saya mau anak-anak ini untuk kedepannya belajar setidaknya lebih mengenal dan mencintai tidak berarti mereka tidak Indonesia. Mereka tetap Indonesia tapi kita tahu bahasa Mandarin akan menjadi bahasa kedua dunia setelah bahasa Inggris,” jelasnya.
Tetapi itu semua berpulang kepada masyarakat setempat, yang kita inginkan adalah bagaimana masyarakat itu belajar hidup bersaudara maka kita bilang bersama kita bisa dalam artian tidak peduli orang Tianghoa atau orang manapun semuanya yang kita rancang adalah untuk memudahkan masyarakat dengan produk yang bermutuh dengan harga yang relatif murah dan disamping itu di isi dengan hiburan dan kuliner.
Ini adalah pasar malam Sincia yang ke – 9, acara pasar malam Sincia kali ini berbeda dengan acara sebelumnya biasa hanya mengadakan lomba mewarnai gambar sekarang di isi dengan lomba seni yang kreatif
“Disamping itu juga di isi dengan acara lomba seni dan kreatifitas untuk anak-anak,” ucap Chalie Gunawan.
Dengan demikian kami merasa ikut berperan untuk membatu pendidikan dalam skala kecil tetapi rutin. Jadi Dalam budaya ini juga yang paling ditekankan adalah kebersamaan maka panitia dari dua belas seksi itu dari generasi yang tua sampai yang muda-muda.
Kegiatan pasar malam dilakukan dalam lima hari, dari tanggal 8 hingga 12 khusus hari Minggu dari pagi sampai siang dan dari sore sampai jam 12 malam. Penutupan acara akan dihadiri oleh kementrian wisata atau dinas pariwisata, sambung Charlie.
Sementara Walikota Padang Mahyeldi mengatakan forum ini untuk bertemu dan segaligus kita menghadirkan budaya – budaya di Padang yang berasal dari masyarakat Tionghoa dan juga kesenian-kesenian yang ditampilkan.
Disamping itu juga menghadirkan kegiatan untuk para milenial generasi muda pemilihan cici dan koko itu yang pertama menghadirkan budaya sehingga kita kenal dengan budaya, yang kedua kegiatan pasar malam ini dari pada pengusaha-pengusaha mereka beli dan kemudian ditukar dengan voucer, kemudian voucer itu dikasih lagi kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang-barang harga lebih murah sehingga ini akan lebih membantu, selanjutnya ada kegiatan budaya dan kuliner, terang Walikota Padang.
“Inilah keanekaragaman dan kekayaan budaya yang ada di masyarakat Kota Padang,” tambahnya.
Hal seperti ini harus dilakukan agar tidak ada berbedaan antar suku, Mahyeldi selalu protes ketika tingkat toleransi di Sumatera Barat itu rendah. Padahal tidak sama sekali.
“Kita di Kota Padang sudah ratusan tahun, sudah bersama tidak ada perbedaan. Diantara beliau-beliau ini bahkan sudah ada yang tidak tahu bahasa ibu mereka. Ini menunjukan pada kita bahwa akulturasi yang sangat kuat sangat baik terjadi di Kota Padang ini,” Kata Mahyeldi.
Mahyeldi juga mengajak masyarakat mencari kesamaan kesamaan. “Ayo kita tingkatkan kesamaan-kesamaan, ayo kita tingkatkan dialog dan komunikasi antara kita. Dan kemudian kepada pihak pihak sudahilah mencari perbedaan-perbedaan dan mempertentangkan perbedaan kalau itu yang dilakukan bukan hanya bangsa ini yang hancur tetapi kita akan terjadi terkotak-kotak.” tegasnya.
“Kita akan sukses ketika kita bersama dan ketika bekerjasama dan saling bersinergi, saling menyatu satu sama lain,” tambahnya. (Ratna)