Malam kedua pagelaran Festival Pamalayu di komplek Candi Padang Roco Sungai Lansek Nagari Siguntur masih dipadati oleh pengunjung dari berbagai daerah di Dharmasraya. Pengunjung lebih dominan berasal dari kalangan muda-mudi yang cinta akan kesenian berasal dari sudut Ranah Cati Nan Tigo.
Kelompok seni atau pecinta seni dari paguyuban jawa yang berdomisili di Dharmasraya menampilkan berbagai kesenian jawa yang melegenda. Ada penampilan Orkesra taman bunga dan reog ponorogo. Mereka tampil memukau dengan konsep drama serta lakon yang sudah begitu fasih dan terlatih berkesenian jawa.
Sutan Taufik, Kadisbudparpora Dharmasraya pada kesempatan itu menyampaikan, begitu indahnya keberagaman yang ada di Dharmasraya. Bahkan penontonpun rela belarut malam menyaksikan penampilan kesenian tersebut.
“Malam kedua kesenian paguyuban jawa tampil dengan sempurna. Alhamdulillah juga didukung dengan cuaca yang begitu cerah. Pelakon seni dengan apiknya memainkan alat seni tradisional seperti gong, gamelan, gendang kulit lembu, hingga sindennya dengan suara khas menyanyikan lagu jawa. Sesekali juga ada terdengar kolaborasi lagu jawa dan minang,” ungkap Sutan Taufik yang baru beberapa hari menjabat sebagai Kadis Budparpora.
Terakhir ia menjelaskan, kesenian jawa dalam rangkaian Festival Pamalayu ini ditampilkan oleh 59 orang group reog singo krido Blok A Piruko, dan 6 orang orkesra dari Padang Panjang. Kelompok tersebut dengan mulusnya menjalankan aksi, sehingga masyarakat sangat terhibur. (Yanti/Hms)