Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat melakukan konferensi pers aksi bela Indonesia bersama jaga Natuna di Padang, Senin (13/01/2020) bersama Kepala Kantor Kesbangpol Kota Padang Yuska Librafortuna.
Kepala ACT Sumbar mengatakan pada acara konferensi pers bahwa saat ini masyarakat di Natuna membutuhkan bantuan berupa logistik, setelah kapal Cina menangkap ikan secara ilegal di perairan tersebut. Ia juga membeberkan tentang kondisi yang terjadi di Natuna.
“Kondisi kehidupan masyarakat di Natuna juga cukup memprihatinkan, padahal sebagaimana yang diketahui pulau disana memiliki kekayaan alam yang melimpah dari laut,” pungkasnya.
“Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) jumlah penduduk miskin disana pada 2018 sekitar 3,6 ribu dari 77 ribu jiwa,” tambahnya.
Kondisi Natuna sangat menyita perhatian masyarakat dan pemerintah, negeri ini tidak boleh lagi dijajah oleh negara lain lagi.
“ACT akan mengirimkan bantuan sebesar 1.000 ton logistik kepada semua masyarakat dan pihak TNI beserta aparat yang bertugas di Natuna,” sambungnya.
Menanggapi hal itu Pemerintah Kota Padang, melalui Kepala Kantor Kesbangpol Padang Yuska Librafortuna siap bekerjasama dalam membantu masyarakat di Kepulauan Natuna.
“Nanti akan disesuaikan dengan hasil survei dari ACT Sumbar, jika sekiranya ada yang dibutuhkan maka akan disalurkan oleh Pemko Padang,” ungkapnya.
ACT Menganggatakan dan menghimbau program aksi bela Indonesia Natuna memanggil, menyebut ini adalah harga diri bagi kita anak bangsa. Bela negara penting diterapkan karena adanya aksi-aksi yang menimbulkan kerugian maka ACT hadir untuk membantu masyarakat.
ACT Sumbar juga mengatakan akan membuat program seperti program penjaga negeri, guru penjaga negeri, da’i penjaga negeri.
“Tidak membatasi waktu untuk membantu Natuna,” tambahnya. (Ratna)