Guna meningkatkan produksi tani di Kabupaten Dharmasraya untuk jangka panjang, rehab Irigasi Batanghari tahap akhir dilakukan selama tahun 2020. Petani yang memanfaatkan air Irigasi sebagai pengairan persawahan mereka, bagi yang terdampak pengeringan karena rehab diminta untuk mentaati dan bersabar.
Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Dharmasraya, Sutan Hendri, di ruang kerjanya menyampaikan bahwa lokasi pekerjaan peningkatan jaringan irigasi Batanghari Dharmasraya tahun 2020 segera dilakukan.
Hal ini sehubungan dengan telah diumumkan oleh Balai Wilayah Sumatera V pada tahun 2019 lalu, kemudian telah diteruskan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait, Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasaya kepada masyarakat Dharmasaya sebagai petani padi sawah dan tambak ikan.
Jadwal dan tanggal pekerjaan rehab belum ditetapkan, karena sedang proses koordinasi, dan pendekatan langsung dengan kelompok tani padi dan tambak ikan di Dharmasraya. Menurut Asisten II, petani dibagian yang terdampak pengeringan ada yang sedang mulai proses tanam, dan juga memasuki usia padi bunting atau berisi, dan peternakan ikan masih belum panen.
“Koordinasi terhadap petani dalam hal ini sangat diperlukan, agar nanti tidak merugikan masyarakat petani dan penambak ikan di Dharmasraya. Apalagi rebab peningkatan jaringan ini hanya dilakukan selama tempo 15 tahun sekali, artinya BWS V tidak melakukan rehab tiap tahun,” terang Sutan Hendri.
Rapat ini dihadiri juga oleh pengawas PPK rehab Irigasi BWS V, Dinas Pertanian, Dinas Pangan dan Perikanan Dharmasaya, Bagian Perekonomian, dan lain-lain. Perkiraan awal pekerjaan pertama dilakukan pada Kecamatan Sitiung, Irigasi Sekunder Nagari Pisang Berebus, Sungai Duo, Blok A Nagari Gumed dan Sungai Duo, Sekunder Pulau Pandan Sungai Duo. Kemudian Kecamatan Tiumang, Kecamatan Padang Laweh, rinciannya sekunder Koto Hilalang A dan B Padang Laweh, kemudian Sekunder Kupon di Nagari Pulau Mainan. (Yanti Hms)