PAYAKUMBUH,TOPSUMBAR— Dalam mencegah ancaman bahaya radikalisme/separatisme di seputaran Luak limopuluah, Kodim 0306/50 kota melakukan kegiatan pembinaan komunikasi sosial (komsos) untuk memperkokoh mentalitas dan pemahaman ideologi pancasila agar terwujud alat juang pertahanan yang tangguh bagi NKRI.
Komunikasi sosial merupakan isyarat bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri, kelangsungan hidup, aktualisasi diri, serta untuk memperoleh kebahagiaan. Dan hal ini dapat terjalin dari komunikasi yang menghibur, serta mempererat hubungan antar sesama, ungkap Dandim 0306/50 kota Lektol. Kav. Solikhin, S. Sos, MM saat membuka kegiatan tersebut, Senin (16/9) di aula pertemuan kantor Kodim 0306/50 kota.
Dandim juga menyampaikan bahwa paham radikalisme dan terorisme untuk memperkenalkan ilmu pengetahuannya secara baik dan benar.
“Pengenalan tentang ilmu pengetahuan ini haruslah sangat ditekankan terhadap siapapun, terutama kepada generasi muda atau yang lebih dikenal dengan istilah generasi milenial. Hal tersebut disebabkan bahwa pemikiran generasi milenial ini yang masih mengembara karna rasa keingintahuannya, apalagi terkait suatu hal yang baru seperti sebuah pemahaman terhadap suatu masalah dan dampak globalisasi”, ungkap Solikhin.
Dilanjutkan, munculnya pemahaman radikalisme dan terorisme dapat terjadi karna kesenjangan sosial sehingga hal ini haruslah diminimalisir. Terutama dalam hubungan antara pemerintah dan rakyat yang harus selalu terjaga keharmonisannya. Dengan cara pihak pemerintah harus merangkul pihak media yang menjadi perantaranya dengan rakyat sekaligus melakukan aksi nyata langsung kepada rakyat dan begitu juga sebaliknya, rakyat haruslah percaya dan memberikan dukungan kepada pemerintah agar tidak terjadi pemahaman yang salah”, tambahnya.
Selain hal tersebut, pemahaman dalam mencegah terjadinya paham radikalisme dan terorisme dapat dilakukan juga melalui menjalin rasa persatuan dan kesatuan, serta mendukung setiap aksi perdamaian, dan meningkatkan pemahaman akan hidup rukun dan kebersamaan.
Namun paling utama yang sering terjadi saat ini di tengah masyarakat ialah banyaknya kabar atau informasi bohong (hoax). Dan hal ini juga ditekankan kepada semua untuk dapat terlebih dahulu menyaring informasi yang didapat sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Kegiatan yang berlangsung pada pagi hari itu juga turut dihadiri oleh Kepala kesbangpol kota Budhi D. Permana, Kasat Pol-PP yang diwakili kasi penyidik Syafrizal, Kepala MUI kota Mismardi, tokoh masyarakat, dan mahasiswa serta ormas sekota dan kab 50 kota.(ton)