JAKARTA, TOP SUMBAR – Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dinilai sebagai negara yang paling dermawan menurut hasil penelitian dari World Giving Index 2018.
Namun, masih diperlukan sebuah wadah untuk menghimpun kesadaran filantropi dari masyarakat dermawan agar kepedulian muncul tanpa menunggu momentum tertentu.
Untuk itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi Gerakan Nasional #IndonesiaDermawan. Gerakan ini mengharapkan kegiatan kedermawanan menjadi rutinitas yang tidak dapat ditinggalkan.
Dalam rangkaian acara ini, ACT mengajak seluruh segmen dermawan mulai dari media, donatur, komunitas, public figure, korporasi, UMKM, e-commerce, driver, influencer, dan segmen lainnya untuk menjadi bagian dari gerakan untuk mengaktifkan kembali nilai-nilai kedermawanan seperti gotong-royong yang merupakan karakter terbaik bangsa. Gerakan ini hadir dalam menjawab tantangan problematika masyarakat seperti kemiskinan, kelaparan, masalah pendidikan, dan kesehatan yang terjadi di negeri ini dan penjuru dunia pada umumnya.
“Kedermawanan kian menyatu pada jati diri masyarakat Indonesia. Setidaknya, ini yang kami rasakan selama empat belas tahun perjalanan ACT. Kedermawanan menemukan momentumnya ketika terjadi bencana atau ketika hati tergugah untuk membantu saudara yang membutuhkan,” kata Presiden ACT, Ibnu Khajar, Selasa (10/9), usai deklarasi Gerakan Nasional Indonesia Dermawan di Jakarta.
Anak bangsa sebutnya harus berkolaborasi dalam semangat filantropi, menghidupkan kembali kebersamaan dalam aksi-aksi kebaikan.
“Kami pun terus berikhtiar menghimpun kesadaran filantropi dari masyarakat dermawan agar semangat gotong-royong dan kepedulian muncul tanpa menunggu momentum,” ungkapnya.
Filantropi sejauh ini, memberikan kontribusi dalam menghadapi isu kemiskinan dan berbagai problem kemanusiaan yang terjadi melalui berbagai program bantuan langsung dan program pemberdayaan dengan memperhatikan potensi yang dimiliki oleh masyarakat.
“Indonesia, kita bangsa dermawan. Filantropi menjadi energi optimisme dalam menyelesaikan problematika bangsa dengan menggerakan partisipasi aktif berbagai elemen bangsa. Saya yakin gerakan ini akan menjadi saksi peradaban Indonesia yang semakin maju dan berkembang serta menghidupkan kembali kebersamaan dalam aksi-aksi kebaikan,” tuturnya.
Steering Comittee Gerakan Nasional Indonesia Dermawan, Syuhelmaidi Syukur menjelaskan, Gerakan Nasional Indonesia Dermawan sebagai sebuah gerakan inklusif untuk menginspirasi publik dalam berkontribusi dan menjadi solusi permasalahan kemanusiaan di Indonesia serta dunia secara terus-menerus, tanpa menunggu momen-momen tertentu.
“Gerakan ini juga merupakan gerakan simultan di masing-masing wilayah di Indonesia untuk semakin tersebarnya nilai-nilai kedermawanan dan menjadi sebuah titik awal dari lahirnya Hari Indonesia Dermawan setiap tanggal 10 September,” terangnya. (*)