PESISIR SELATAN, TOP SUMBAR — Sekretaris Daerah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan, Ir. Erizon, MT, mengungkapkan, Pemkab Pessel berencana akan merelokasi rumah korban akibat abrasi pantai dan pasang laut di Dusun Muaro, Kampung Bukit Tambun Tulang, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, daerah setempat.
“Rencana penyiapan pemukiman baru sesuai dengan pesan Bupati Hendrajoni kepada kami, saat ini beliau sedang di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membicarakan hal itu,” kata Erizon, Senin (30/9/2019).
Menurut Sekda Erizon, Pemkab menilai korban abrasi perlu disiapkan pemukiman baru sehingga warga setempat benar-benar aman dari ancaman abrasi pantai dan pasang laut.
Untuk itu, lanjutnya diminta kepada camat dan pihak nagari segera mencarikan lokasi cocok sebagai pemukiman baru nelayan yang terdampak abrasi.
“Kita harap dua hari ke depan pihak kecamatan bersama nagari bisa menyiapkan lahan yang cocok,” kata Erizon.
Pada kunjungan tersebut, Sekda Erizon, menyerahkan bantuan kepada korban abrasi berupa perlengkapan bayi, selimut dan sembako ke para pengungsi.
Pihak Pemkab, lanjutnya, ke depan secara bertahap akan terus memantau berbagai kebutuhan pengungsi dan berupaya untuk memenuhinya.
Sebagaimana diketahui, akibat abrasi pantai sebanyak16 kepala keluarga di Dusun Muaro mengungsi. Sebagian dari mereka mengungsi di tenda yang disiapkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sementara sebagiannya lagi menumpang di rumah sanak keluarganya.
Kejadian tersebut juga menyebabkan 16 unit rumah rusak berat, 14 rumah tertimbun pasir, satu gudang ikan rusak berat, serta satu bangunan BUMNag rusak berat.
Sementara itu, warga setempat, Erman (52 th), mengatakan, abrasi telah terjadi di dusun tersebut lebih dari sebulan terakhir.
Kejadian tersebut semakin parah sejak seminggu terakhir, terutama menjelang malam dan malam hari karena tingginya gelombang laut.
“Abrasi dan pasang laut tidak kali ini saja terjadi di Dusun Muaro, bahkan ketika saya masih remaja kejadian ini juga terjadi hingga saat ini dan secara berturut-turut terjadi minimal per 11 tahun sekali,” katanya lagi.
Ditambahkan terakhir abrasi pantai menimpa warga Muaro pada tahun 2014 lalu, namun tidak sebesar ini.
Ia mewakili masyarakat setempat berharap batu penahan ombak segera dibangun di lokasi sehingga dusun tersebut aman dari abrasi dan pasang laut. (RD)