Sekwan DPRD Sumbar Raflis tengah memantau staf dan OB yang tengah membersihakan ruangan paripurna
PADANG, TOP SUMBAR — Pasca aksi pengepungan serta pengrusakan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) oleh mahasiswa, Sekertaris dewan (Sekwan) Raflis menginstruksikan staf dan office boy (OB) untuk mulai melakukan pembersihan terhadap sisa-sisa pengrusakan. Raflis menyebutkan perkirakan kerugian hampir mencapai Rp3 miliar
“Kita belum bisa memastikan berapa nilai kurugian yang disebabkan aksi demo mahasiswa tersebut, namun untuk keseluruhan diperkirakan hampir mencapai Rp3 miliar,” katanya saat ditemui awak media, Kamis (26/9).
Raflis merincikan untuk pendataan aset rusak tengah berlangsung namun yang mempengaruhi tingginya nilai kerugian adalah kerusakan alat elekronik spereti LCD TV, Soundsystem, serta komputer yang digunakan staf untuk bekerja sehari-hari.
“Untuk ruangan, kerusakan mencolok terdapat pada ruangan paripurna dan perpustakan. Properti dan dinding 80 persen rusak, sehingga butuh renovasi agar bisa digunakan kembali,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, mahasiswa yang menduduki gedung DPRD Sumbar tidak hanya melakukan pengrusakan, namun juga melakukan pencoretan dinding dengan menulis kalimat-kalimat kotor. Diperkirakan, biaya untuk renovasi memakan dana sebesar Rp200 juta.
“Beberapa unit mobil dinas yang digunakan untuk unsur pimpinan tidak dirusak oleh pendemo, para staf berhasil menjaga aset yang bernilai tinggi itu. Jika ikut dirusak, maka kerugikan akan bertambah dengan nilai miliaran,” terangnya.
Pada hari yang sama beberapa staf dan office boy (OB) mulai melakukan pembersihan terhadap sisa-sisa pengrusakan, beberapa OB terlihat menyapu dan menghapus coretan-coretan yang terlihat pada dinding dan kaca gedung. Begitupun pada serpihan kaca mulai dipindahkan agar tidak membahayakan staff yang mulai bekerja seperti biasa.
“Jika barang itu rusak parah, akan diganti dengan yang baru, jika yang lama masih bisa digunakan maka akan digunakan ,” katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Sementara DPRD Sumbar Irsyad Syafar mengatakan, demonstran tidak hanya merusak namun juga melakukan penjarahan ke ruangan yang ada sehingga menyebabkan hilangnya uang tunai, laptop, sepatu, serta surat penting lainnya.
“Semua foto dan barang bukti sudah kita serahkan ke polisi,” ungkap Irsyad Syafar.
Selain itu, dilanjutkan Irsyad Syafar, pihaknya juga telah menyerahkan rekaman CCTV yang ada di DPRD untuk mengusut pelaku yang melakukan perusakan dan penjarahan di DPRD Sumbar.
“Atas nama DPRD Sumbar, mengutuk keras tindakan anarkis para demonstran yang melakukan perusakan dan penjarahan. Ini tidak benar lagi karena sudah melanggar hukum,” ujarnya.
Irsyad Syafar menyebutkan semua aspirasi mahasiswa telah dipenuhi DPRD. Bahkan, tuntutan mereka untuk mendukung aspirasi sudah ditandatangani dan suratnya hari itu juga dikirim ke presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
“Tuntutan mereka untuk berdialog dengan anggota dewan di dalam ruangan DPRD juga dipenuhi. Sebanyak 50 orang diperbolehkan karena ruangan tidak muat, namun mereka masuk semua dan melakukan perusakan serta penjarahan,” ungkapnya lagi. (Syafri)