PESISIR SELATAN, TOP SUMBAR –Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPPA) mengadakan seminar tentang Penguatan Kapasitas Perempuan Anggota DPR dan DPD Peserta Pemilu 2019 di Ballroom Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Senin (02/09/2019) lalu.
Dalam kesempatan itu, Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan bahwa saat ini keterwakilan perempuan di legislatif mencapai 20,5 persen. Namun, ia mengatakan hal itu belum lah cukup sebab belum menenuhi target keterwakilan yaitu 30 persen.
“Akhirnya di Pemilu 2019 kita bisa ada kenaikan sedikit, tapi belum memenuhi target, karena target kami adalah 30 persen,” ujar Yohana.
Yohana juga menekankan, pentingnya para perempuan bergerak lebih aktif, berpartisipasi bagi negara dan bangsa, salah satunya melalui wadah legislatif. Ia menyebut, Kemen PPPA konsen terhadap keterwakilan perempuan di parlemen. Salah satu wujud konsentrasi tersebut yaitu dengan edukasi terhadap kaum perempuan.
“Saya pikir seluruh perempuan di Indonesia sudah menyadari bahwa perempuan itu sudah mulai diperhitungkan oleh dunia. Dan kami juga sudah membuat grand design yang kami sebarluaskan ke seluruh Indonesia untuk dilakukannya edukasi, terhadap perempuan-perempuan yang berminat masuk ke legislatif,” ucapnya.
Ia pun menilai, saat ini telah terjadi perkembangan cukup besar untuk kaum perempuan di bidang politik. Ia berkaca pada terjadinya pemilu 2019 di mana banyak perempuan dengan maju dan terpilih sebagai anggota legislatif.
Namun, Yohana berharap keterlibatan itu lebih banyak lagi. Ia menyebut saat ini masih banyak perempuan yang mengalami kesulitan ketika hendak berkarya di bidang politik.
“Saya pikir hambatan utamanya belum ada kesadaran penuh dari kaum perempuan untuk memilih perempuan. Mereka masih memilih laki-laki. Dan juga banyak masukan informasi ke saya bahwa banyak suami-suami yang tidak memberikan dukungan kepada istri agar bisa maju. Dan juga perempuan tidak mempunyai banyak uang untuk bisa maju,” jelasnya.
Kesulitan tersebut, menurut Yohana, beragam bentuknya, mulai dari halangan materil, keluarga hingga minimnya dukungan masyarakat.
Lanjutnya Anggota DPR-RI terpilih Sumatera Barat 1 dari Partai Nasdem, Lisda Hendrajoni menyampaikan bahwa keterwakilan perempuan dilembaga legislatif masih berpesentase rendah walaupun di paska pencalonan 30 % keterwakilan perempuan.
Dimana Lisda berharap keterlibatan itu lebih banyak lagi. Ia menyebut saat ini masih banyak perempuan yang mengalami kesulitan ketika hendak berkarya di bidang politik.
Saat ini Lisda menilai, telah terjadi perkembangan cukup besar untuk kaum perempuan di bidang politik. Ia berkaca pada terjadinya pemilu 2019 di mana banyak perempuan dengan maju dan terpilih sebagai anggota legislatif 2019
Ia mengatakan, hal itu belum lah cukup sebab belum menenuhi target keterwakilan yaitu 30 persen,” jelasnya. (RD)