Suasana di rumah duka korban kerusuhan Wamena Papua
PESISIR SELATAN, TOP SUMBAR — Jenazah anak dan ibu korban rusuh di Wamena Papua, tiba di rumah duka yang berada di Kampuang Limpaso, Nagari Taluak Limpaso, Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), sekitar pukul 19.00 WIB. isak tangis dan haru pihak keluarga mewarnai detik-detik kedatangan jenazah dirumah duka, Kamis (26/09).
Puluhan orang keluarga korban dan para warga sudah berdatangan kerumah duka Nofriyanty (40) dan anaknya Ibnu (8) yang menjadi korban kerusuhan Wamena Papua tersebut.
Antusias masyarakat untuk datang ke rumah duka bertujuan menyambut kedatangan jenazah. Karna dikabarkan hari ini jenazah anak dan ibu ini sampai dirumah duka.
“Kabarnya jenazah sudah sampai di Bandara Internasional Minang Kabau Padang, sekitar pukul 16.00 WIB tadi, sekarang kita lagi menunggu,” sebut salah seorang warga Nagari Taluak Limpaso.
Sekitar jam 18.58 WIB suara sarine mobil ambulance pembawa jenazah terdengar di rumah duka. Saat mendengar sarine ambulan tersebut, puluhan keluarga sudah berada di luar rumah untuk menyambut kedatangan korban.
Beberapa orang dari keluarga mulai teriak histeris dan menangis, ketika mendengar suara sarine kendaraan rombongan mobil pembawa jenazah tersebut.
Diketahui, rombongan mobil membawa jenazah sampai pertama, dipimpin oleh mobil Patwal kepolisian yang berada di depan, serta mobil Bupati Hendrajoni dengan BA 1 G, tepat dibelakang mobil Bupati, empat mobil ambulance pembawa jenazah, dan dibelakangnya diiringi mobil dari beberapa kendaraan Dinas Pemkab dan rombongan keluarga yang sempat ikut.
Saat rombongan sampai beberapa orang keluarga laki-laki langsung mengejar mobil ambulance dan menyambut dua korban yang diturunkan pertama dirumah duka di Taluak Kecamatan Batang Kapas, dan duanya lagi ke Kecamatan Lengayang.
Awal kedatangan tersebut, terdengar teriakan suara dan tangis oleh beberapa orang ibu-ibu, sambil mengucapkan “Ondeh yo malang nasib kau piek, ba a kok mode iko bana nan tibo dikau” (Sungguh malang dirimu, kenapa harus seperti ini nasib yang datang pada engkau) dengan teriakkan, dan diantara ibuk-ibuk itu juga ada yang langsung tidak sadarkan diri.
Tangisan tidak hanya terdengar dari kaum ibuk-ibuk yang menanti kedatangan jenazah, tapi tangisan juga datang dari seorang bapak-bapak yang diduga itu Ayah dari korban Kerusuhan di Wamena bernama Malin (65).
“Yang menangis teriak itu, ibu korban Iyu (60) dan juga kakak dan adik sepupu korban,” ungkap Rafi, salah seorang warga Rafi yang menunggu kedatangan jenazah.
Dua jenazah ibu dan anak yang berada di Batang Kapas pertama sampai di rumah duka, dan duanya lagi langsung dibawah ke Kecamatan Lengayang, setelah diserahkan secara sambutkan oleh Bupati Pessel Hendrajoni
Tangisan masih terdengar diselah-selah kata sambutan Bupati Hendrajoni, baik dari keluarga maupun dari pihak warga yang melayat kerumah duka.
Dari informasi awal yang diterima dilapangan, jenazah langsung dikebumikan malam ini ditempat pemakaman umum keluarganya di Kampuang Taluak.
“Memang kedua korban langsung malam ini di kebumikan atau dimakamkan, setelah di shalatkan di Masjid Ainul Yaqin di kampung ini,” sebut Viko Evendi, seorang keluarga korban pada wartawan di rumah duka.
Menurutnya, terkait pemakaman malam ini, itu sudah menjadi kesepakatan dari pihak keluarga dan juga perintah dari aparat serta pihak Pemda.
“Karna kondisi jazad jenazah korban cukup parah akibat rusuh, ditambah proses pemulangan jenazah juga sangat lama. Jadi dengan itu, korban harus dikuburkan malam ini. Karna tidak baik juga jenazah di biarkan lama-lama tidak dikuburkan. Sebab, agama kita juga menyarankan, setiap yang mati harus cepat dikuburkan,” ujarnya
Dilanjutkannya, jenazah anak dan ibu dimakamkan tepat dibelakang rumah duka. Karna disitu tempat pemakaman keluarga besarnya.
“Dua kuburan telah disediakan, dan kuburan sudah selesai digali oleh warga, sekarang korban tinggal dimakamkan, setelah shalat jenazah selesai,” pungkasnya.
Sementara itu informasi yang diterima, seluruh jenazah korban rusuh Wamena akan dimakan malam ini. Empat dari jenazah korban rusuh Wamena telah sampai dirumah duka dan empatnya lagi masih dalam perjalanan. (RD)