PESISIR SELATAN, TOP SUMBAR — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Perantau Minang (IKM) Papua menyebutkan, warga Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) yang menjadi korban akibat kerusuhan di Wamena Papua tidak hanya lima (5) orang, tetapi berjumlah sepuluh (10) orang.
Ketua DPW IKM Papua, Zulhendri Sikumbang mengungkapkan, dari 10 orang tersebut merupakan para perantau dari Pessel yang tinggal dan berdagang di lokasi terjadi kerusuhan tersebut.
“Jadi saya ralat kembali, bukan lima korban yang dapat musibah di Wamena Papua, ada 10 korban,” ungkapnya saat dihubungi.
Ia menjelaskan, dari keseluruhan korban yang merupakan warga Pessel tersebut, delapannya meninggal dan dua mengalami luka-luka dengan satu kritis.
“Jadi delapan orang yang meninggal, dua luka-luka dengan satu berkondisi kritis yang sekarang berada di rumah sakit Wamena Papua,” jelasnya.
Lanjutnya, saat ini pihak IKM Papua sendiri tengah mencari sulusi terkait kondisi terjadi, salah satunya dengan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumbar dan seluruh warga IKM yang ada di Papua.
“Dan saat ini situasi di Wamena sudah kondusif kembali. Untuk aparat keamanan masih bersiaga, warga kita dan warga yang lain mereka sedang berkumpul di Mapolres Wamena dan Makodim Wamena,”jelasnya.
Sejauh ini, terkait 10 korban warga Pessel di Wemena Papua, IKM sendiri belum menjelaskan rinci alamat detail korban. Namun, hanya saja korban yang terbanyak merupakan asal perantau dari Lengayang.
“Ada yang dari Taluak (Batang Kapas), ada satu dari Kecamatan Sutera, dan selebihnya Kecamatan Lengayang semua,” tutupnya. (Red)