PADANG, TOP SUMBAR – Perang terhadap kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang digaung-gaungkan pemerintah Kota Padang mulai membuahkan hasil yang baik.
Digrebeknya pasangan sesama jenis diduga Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau kerap di sebut gay di sebuah rumah kontrakan, kompleks Perumahan Abde Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, menandakan LGBT telah menjadi bahaya laten yang harus diperangi bersama oleh pemerintah dengan menggandeng ulama dan warga masyarakat Kota Padang.
“Menurut data 2018 dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, dari 447 jumlah pengidap HIV yang terdata di Kota Padang, 352 orang pengidap HIV berjenis kelamin laki-laki, dan 95 orang perempuan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Padang, dr Gentina, Rabu (04/09/2019).
Dijelaskannya, dari 352 lelaki yang terdata mengidap HIV di Kota Padang, 185 orang berasal dari Lelaki Seks Lelaki (LSL). Selain itu, sepanjang Januari 2019 hingga Juni 2019, Dinas Kesehatan Kota Padang telah mencatat, sebanyak 156 orang pengidap HIV berada di Kota Padang. 40 persennya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kota Padang.
“Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang telah mencatat selama 2018, jumlah pengidap HIV di Kota Padang berjumlah 447 orang. Angka tertinggi di sumbangkan oleh lelaki dengan jumlah 352 orang. Jika di jabarkan secara detail dari 352 lelaki itu, sebanyak 185 orang berasal dari pasangan LSL,” paparnya.
Dinas Kesehatan Kota Padang juga mencatat, selama 2018 usia produktif yang berisiko tertular virus HIV.
“Kami telah membekukan angka-angka yang menjelaskan bahwa usia 20-49 tahun jumlah penderita HIV berjumlah 399 orang dari 447 pengidap HIV. Usia dibawah 4 tahun sebanyak 12 orang, usia 5 sampai 14 tahun sebanyak 15 orang, usia 15 hingga 19 tahun sebanyak 5 orang, “ucapnya.
Untuk mencegah penularan HIV, Gentina menghimbau agar masyarakat setia terhadap pasangannya, selain itu Gentina menyarankan untuk menghentikan pemakaian narkotika di kalangan masyarakat.
“Penularan HIV dapat ditulari melalui media air susu ibu, hubungan kelamin dan darah. Saya mengimbau masyarakat untuk taat terhadap agama dan setia terhadap pasangannya. Selain itu, penyebaran melalui jarum suntik yang bergantian bagi pencandu narkoba akan berpeluang tertular HIV. Saya juga menekankan agar memakai pisau cukur yang baru saat melakukan pencukuran rambut di tempat pangkas rambut,” tambahnya.
Disisi lain, Kasi P2M Dinkes Kota Padang, Evawestari menambahkan bahwa masyarakat dapat melakukan pengecekan tertular atau tidaknya dari virus HIV di puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Padang.
“Bagi masyarakat yang merasa telah melakukan prilaku yang berisiko tertular HIV, silahkan mendatangi ruang konseling di puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Padang. Petugas puskesmas akan melayani dengan baik,” ujarnya. (*)