DHARMASRAYA, TOP SUMBAR–Berani tampil beda, begitu kira kira gambaran dari sosok Julisman. Pria yang dipercaya menjadi Walinagari Sitiung itu bisa dipastikan menjadi perhatian, tidak pernah kehilangan kreasi untuk membuat rekan sesama walinagari bisa terbahak bahak, apalagi saat dia mengikuti muhibah walinagari ke Kabupaten Malang pekan ini, pria bersuku Piliang ini menyuguhkan hiburan bagi para sejawatnya.
Seperti yang dilakukan saat terbang dari Jakarta menuju Surabaya pada Ahad lalu, saat itu Julisman nekat tampil di hadapan publik dengan kain sarung, tentu saja tampilan walinagari Sitiung itu membuat anggota rombongan lain terbahak bahak.
“Dingin di atas pesawat, bisa untuk selimut nanti,” katanya beralasan. Tentu saja tidak hanya rombongan yang terpingkal pingkal, tetapi juga rekan rekan satu pesawat.
Saat acara berkunjung ke Puncak Bromo, objek wisata paling kesohor di Jawa Timur, lagi lagi Julisman tampil beda, bagaimana tidak, ketika pemandu wisata mengingatkan bahwa suhu pada malam hari di puncak Bromo sangat dingin, dan rombongan bersiap membeli topi zebo dan kaus tangan, Julisman tenang tenang saja. Malah sampai di puncak Bromo, Julisman buka baju. Tak ada tanda tanda Julisman kedinginan, tetap ceria dan juga gembira dengan tampilannya. “Yo kerek awak ka beliau, tahan fisiknya,” kata Walinagari Sungai Dareh Hendrianto.
Tampilan Julisman yang telanjang dada itu dikomentari oleh Drs. Ismail, walinagari Simalidu. Katanya, Julisman sudah biasa telanjang kalau kedinginan, hanya saja, saat walinagari berpoto dengan para turis asing, Julisman dalam tidak memakai kemeja pun menolak untuk berpose. “Inyo babaun mah,” candaan walinagari Simalidu.
Julisman memang suka berkurenah, namun ketika rombongan telah naik bus dan sudah dekat dengan Bandara Juanda Surabaya, Julisman dengan nada serius dan cemas minta bantu pihak travel untuk menghubungi petugas hotel tempatnya menginap tadi malam, pasalnya ada barang miliknya yang tertinggal di hotel.
“Itu oleh oleh untuk anak saya. Sudah saya poto dan saya kirim sama anak anak, ndeh baa caronyo manjalehkan beko,” kata Julisman dengan wajah muram.
Tak lama kemudian, petugas travel menerima laporan, bahwa barang bungkusan milik Julisman sudah diselamatkan oleh rekan walinagari yang menumpang bus kedua. Mendengar itu, Julisman langsung gembira. “Ha tu ha. Tadi pucek, kini lah nampak omannyo,” kata Z. Lubis, Walinagari Koto Baru. Semua peserta langsung menertawakannya. Nah… Kanai juo si bintang kurenah tu jadinya. (Yanti/Hms)