PAYAKUMBUH,TOPSUMBAR— Bak lepas dahaga, setelah 24 tahun berpuasa Baralek Batagak Panghulu sejak 1995 silam, tepat pada Minggu, 25 Agustus 2019 di Kenagarian Aua Kuniang digelar pengukuhan penghulu di halaman Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) setempat.
Pucuak undang Walikota Payakumbuh Riza Falepi Dt. Rajo Kaampek Suku bersama Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam, unsur Forkopimda, Ketua LKAAM Wirianto Dt. Paduko Bosa Marajo, serta tamu undangan disambut dengan tari pasambahan oleh Anak Nagari Aua Kuniang.
Ketua Panitia Azwardi, BA melaporkan tahapan kegiatan Baralek Panghulu ini membawa tema “Dengan Baralek Panghulu Di Kenagarian Aua Kuniang, Kita Optimalkan Tugas dan Fungsi Para Niniak Mamak Pamangku Adat”.
“Sebelum acara puncak dilaksanakan, juga telah digelar kegiatan pembekalan kepada para niniak mamak yang akan diresmikan selama 3 hari dengan narasumber yang kompeten, seperti Rajo Diluak Dt. Rajo Indo Mamangun dan Mak Katik. Ada sebanyak 12 orang niniak mamak dilewakan pada hari ini,” paparnya.
Usai laporan panitia, kegiatan dilanjutkan dengan penyisipan keris kepada niniak mamak yang dikukuhkan oleh Walikota, Ketua DPRD, dan Unsur Forkopimda Kota Payakumbuh.
Ketua KAN Aua Kuniang Bujang M Nur dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemko Payakumbuh melalui Dinas Pariwisara atas dukungannya hingga kegiatan ini dapat digelar.
“Kita berharap para niniak mamak di Nagori, bertanggung jawab membina anak kemenakan menjalankan nilai adat yang berlaku di Nagari Aua Kuniang, kami ingin Nagari ini menjadi daerah wisata adat, kita perlu sarana pendukung, semoga menjadi perhatian nanti oleh Pemio Payakumbuh,” harapnya.
Walikota Riza Falepi menyampaikan ucapan selamat kepada KAN Aua Kuniang yang sudah melewakan Niniak Mamaknya, selaku Walikota Riza berharap sinergi antara pemerintah dengan para pemangku adat dapat terus ditingkatkan di Kota Payakumbuh.
“Pembangunan kita sudah berjalan dengan baik, pertumbuhan ekonomi cukup bagus, hasil data dari BPS cukup meyakinkan, ketika saya awal dilantik menjadi Walikota, pendapatan perkapita kita Rp. 18 juta, sekarang sudah Rp. 48 sampai 49 juta pertahun. Besar kemungkinan akan melebihi angka rata-rata nasional, dan pertumbuhan harus kita jaga,” kata Riza.
Ada dua hal penting yang dipaparkan Walikota dua periode itu, dimana kalau ada investasi yang masuk ke Nagari, disana akan memberi lapangan kerja bagi anak kemenakan.
“Kalau tidak kita terima, yang akan pusing niniak mamaknya juga nanti bila anak kemenakannya pengangguran, apabila ada keraguan pada investor, jika ada yang dirasa maka niniak mamak sampaikan saja, agar bisa dicarikan solusinya,” timpal Riza.
Kemudian diterangkan Riza, sejalan dengan agenda pemerintah pusat, kemaren dirinya dipanggil Bappenas, disana dikumpulkan kepala daerah untuk membahas peningkatan SDM.
“Pertumbuhan yang baik hanya sesaat saja apabila SDM kita tidak siap, mendukung hal itu, kira di Payakumbuh kedepan akan memastikan semua siswa dan mahasiswa yang kurang mampu akan diberikan beasiswa. Mari kita perangi kebodohan, sebagai bekal untuk pertumbuhan ekonomi, mempertahankan tingkat kemakmuran di Kota Payakumbuh,” tambahnya.
Dipenghujung sambutannya, Riza menyampaikan dukungan Pemerintah Kota Payakumbuh kepada Adat Budaya tertuang dalam kerjasama dengan DPRD dengan sudah melahirkan Perda Adat, Perda Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Pelestarian dan Pengembangan Adat di Nagari, sebagai upaya untuk melestarikan adat dan meningkatkan perannya dalam pembangunan.
“Perda tentang adat itu berisi perlindungan terhadap adat, penganggaran, literasi dan dokumentasi hakikatnya perlindungan adat,” pungkas Riza. (ton)