DHARMASRAYA, TOP SUMBAR–Supremasi kabupaten sehat kembali digulirkan di jajaran Kementerian Kesehatan. Rangkaian penilian untuk memperoleh anugerah swastisaba tengah dihelat. Dan Sore ini, tim yang dipimpin Dr.Soni P Karoum , MKes. dari Kementerian Kesehatan RI tiba di Dharmasraya untuk melakukan serangkaian penilaian terkait dengan upaya Kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo ini untuk membuat rakyatnya berperilaku hidup sehat menurut standar kesehatan.
Kedatangan tim penilai kabupaten sehat itu disambut Oleh Kepala Bappeda Drs. Andi Sumanto, Kepala Dinas Kesehaan dr. Rahmadian dan Forum Komunikasi Dharmasraya Sehat (FKDS) di markasnya di Gunung Medan. Di markas FKDS, dilakukan ekspos terkait dengan upaya upaya pemerintah bersama stake holders dalam mewujudkan Dharmasraya sehat.
Kabupaten Dharmasraya selama ini selalu sukses memecahkan indikator penilaian supremasi kabupaten sehat. Setiap tahun swastisaba sesuai tingkatannya dipastikan dapat diraih oleh kabupaten yang dinahkodai Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Tidaklah mengherankan Kepala Bappeda Andi Sumanto merasa optimis juga swastisaba yang akan diperoleh Dharmasraya adalah katagori tertinggi yaitu Swastisaba Wistara.
Optimisme Andi Sumanto bukan tanpa alasan. Paling tidak hal itu bisa dilihat dari bagaimana Pemkab Dharmasraya berusaha membangun kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Penyuluhan pengelolaan sampah, penyediaan tempat sampah, penanganan sampah terpadu adalah salah satu cara Pemkab Dharmasraya dalam menanamkan budaya hidup sehat di kalangan rakyat.
Soal keamanan pangan dan ketersedaan pangan juga menjadi bagian dari upaya Pemkab Dharmasraya membantun kesehatan masyarakat. Upaya keamanan pangan yang dilakukan oleh Tim Keamanan Pangan merupakan langkah kongkrit Pemkab Dharmasraya dalam menekan polusi bahan berbahaya yang dicampur dalam makanan. Ketersediaan bahan pangan yang bergizi, beranekaragam dan berkesinambungan juga merupakan salah satu langkah menjadikan rakyat Dharmasraya sehat.
Secara ekonomi, Pemkab telah mengupayakan bagaimana masyarakat terus bisa meningkatkan perekomian keluarga. Dengan ekonomi keluarga yang sehat, maka masyarakat dapat mengelola kesehatan keluarganya dengan baik, bisa membiayai perawatan kesehatan dan bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.
Persoalan pendidikan juga menjadi bagian dalam menciptakan kabupaten sehat. Melalui jalur pendidikan, masyarakat bisa memperluas cakrawala berfikir, sehingga mereka dapat melaksanakan bidup sehat dengan kesadarannya sendiri “Keterpaduan ini merupakan salah satu point yang akan dinilai oleh tim kabupaten sebat,” kata Andi Sumanto.
“Banyak sektor yang terkait dengan kabupaten sehat. Kita aian berupaya meyakinkan tim supaya kabupaten kita bisa kembali merebut supremasi kabupaten sehat, swastisaba wistara,” ujar Andi Sumanto. (Yanti/Hms)