DHARMASRAYA, TOP SUMBAR–Alek akbar kebudayaan telah diluncurkan pada Kamis (22/08/2019) lalu, di Museum Nasional Jakarta.
Kini rangkaian Festifal akan digelar di Kabupaten Dharmasraya, Festival yang akan mengetengahkan kegiatan lomba menulis sejarah Dharmasraya, Lomba Photo Sejarah Dharmasraya dan lomba membuat Vlog (video pendek) juga tentang sejarah Dharmasraya. Itu semua dimaksudkan untuk memperkaya wacana kesejarahan dari Kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo ini.
Selain itu, kegiatan Festival Pamalayu akan diisi dengan pesta rakyat yang mengetengahkan pawai perahu atau arung Pamalayu, parade kuliner tua Dharmasraya, pameran Artefak atau peninggalan masa Kerajaan Dharmasraya, karnafal budaya, olah raga dan berbagai kegiatan pesta rakyat lainnya.
Kegiatan lebih banyak dipusatkan di seputar Candi Padang Roco dan Jembatan Kabel Merah Pulau Punjung, karena keduanya bernilai sejarah bagi Dharmasraya dan Pamalayu.
Ketua Asosiasi Wali Nagari Kabupaten Dharmasraya (Aswana Dharma) H. Rasul Hamidi Dt. Saridano mengatakan, kegiatan Festival Pamalayu harus didukung oleh seluruh Wali Nagari di Dharmasraya. Pasalnya, kegiatan ini seluruhnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Tujuan kita memimpin Nagari, pasti untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu jika ada kegiatan yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat, maka kita para Wali Nagari harus memberikan dukungan,” kata Wali Nagari Sungai Rumbai itu.
Lebih jauh Saridano menjelaskan, melalui Festival Pamalayu, sejarah Dharmasraya akan diperkenalkan ke seantero nusantara, bahkan target kita kepada dunia. Dengan demikian, Indonesia akan mengenal Dharmasraya dan Indonesia akan berkunjung ke Dharmasraya.
“Jadi kita akan menjadi objek wisata budaya yang besar dan menarik,” imbuh Wali Nagari yang sudah menjabat selama tiga periode ini.
Menurut Saridano, untuk menyiapkan diri menjadi daerah tujuan wisata budaya, maka anak nagari Dharmasraya harus me yiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik. Tuan rumah yang bisa menyajikan atraksi budaya berupa permainan anak nagari dan juga karya-karya seni dan karya budaya yang menarik, serta karya kuliner yang enak dan disukai.
“Jadi wisatawan kita sambut dengan atraksi-atraksi budaya yang menarik. Kemudian kita jual sovenir yang dihasilkan oleh anak nagari sendiri, terus kita jualan makanan yang berakar dari budaya Dharmasraya yang enak. Maka orang akan senang melihat budaya kita dan mereka akan terus berdatangan ke tempat kita untuk membelanjakan uangnya dan insyaalah kita semua bakal menikmatinya,” terang Saridano. Katanya, festival Pamalayu itu baru yang pertama, tahun berikutnya ada lagi. Makanya apa yang dimaksudkan itu akan terwujud setelah sekian kali penyelenggaraan.
Saridano juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif mengikuti semua agenda Festival. Ikut lomba menulis sejarah, ikut lomba photo dan juga ikut lomba vlog. Itu akan sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bermanfaat bagi orang lain. (Yanti/Hms)