DHARMASRAYA, TOP SUMBAR–Jaringan dan kepercayaan menjadi salah satu kunci bagaimana Bupati termuda Indonesia Sutan Riska Tuanku Kerajaan menggait dana pusat untuk membangun Dharmasraya. Itulah sebabnya belakangan dana pusat mengucur deras ke Dharmasraya, mulai untuk pembangunan RSUD Sungai Dareh, pembangunan jembatan Pulai, sampai biaya untuk menembus jalan Timpeh-Pulau Punjung.
Kalau ditotal, dalam tiga setengah tahun memimpin pemerintahan di Dharmasraya, Sutan Riska sudah membawa Rp 1,4 triliun dana pusat ke kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo. Jumlah tersebut sangat signifikan dibanding dana APBD setiap tahunnya. “Kalau tidak didukung dana pusat, kapan kita bisa segera menikmati infrastruktur untuk melancarkan aktifitas kehidupan masyarakat. Kita kan tahu berapa jatah dana alokasi umum (DAU) dana alokasi khusus (DAK) dan sumber sumber dana APBD kita. Hampir tidak mungkin APBD untuk membiayai proyek proyek infrastruktur kita,” kata Politisi PDI-P itu.
Itulah sebabnya, untuk bisa memimpin Dharmasraya diperlukan jaringan dan kepercayaan pemerintah pusat. Dan untuk membangun jaringan dan kepercayaan pusat harus diciptakan pemerintahan yang baik. Indikasi dari pemerintahan yang baik adalah pemerintahan dengan tata kelola keuangan yang memadai. Salah satunya adalah pengelolaan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Dengan WTP, pemerintah pusat tahu bahwa pengelolaan keuangan Pemkab Dharmasraya sudah baik dan karenannya bisa dipercaya mengelola dana pusat untuk daerah tersebut. “Kalau tidak WTP mana mau pusat kasih uang sama kita,” ujar Sutan Riska.
Kepercayaan pemerintah pusat juga ditanam oleh Sutan Riska melalui perbaikan kinerja pemerintahan. Sebagai Kabupaten yang baru berumur 15 tahun, Dharmasraya sudah bisa menempati posisi nomor wahid soal pemerintahan. Secara nasional posisi kinerja pemerintahan baru menempati urutan 37. “Progres kinerja pemerintahan kita sudah naik secara signifikan. Dulu di tingkat Sumbar kita jadi juru kunci sedangkan di tingkat pusat pada posisi di atas seratus. Alhamdulillah, sekarang kita sudah pada level pemerintah dengan kineja baik dan cepat,” kata Sutan Riska. Dengan modal kepercayaan, pusat akan menambah terus keuangannya ke daerah ini.
Masih dalam soal membangun kepercayaan, Sutan Riska juga menggenjot prestasi daerah. Sebut saja dalam bidang pembangunan, Sutan Riska sudah berhasil meraih Satya Lencana Pembangunan. Soal pemenuhan hak azasi manusia (HAM), lagi lagi Bupati muda ini juga sudah dua kali menerima piagam dari Kemenkum HAM. Malah Kabupaten Dharmasraya sudah menjadi langganan tetap sebagai peraih Supremasi Kabupaten Sehat dan juga dalam bidang Lingkungan Hidup. Malah, Musium Rekor Indonesia (MURI) sudah dua kali memberikan piagam atas pemecahan rekor sajian sate ikan terbanyak dan pembuatan wajik terbanyak.
Soal jaringan yang dibangun Sutan Riska jangan ditanya. Selain dikenal sebagai politis handal partai yang sedang berkuasa, Sutan Riska juga memiliki akses luas ke Senayan. Dia punya hubungan kuat dengan sejumlah politisi senayan. Bahkan, Sutan Riska juga punya akses kuat ke istana. Maklum, selain sebiduk dalam kepartaian, prestasi Sutan Riska kerap membuat decak kagum orang nomor wahid di negeri ini. Di kalangan Bupati se Indonesia, Sutan Riska juga cukup diperhitungkan. Malah sosok Bupati yang berbadan subur ini mampu meraih jabatan bergengsi di Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) sebagai wakil ketua umum.Dan dengan prestasi yang baik serta luasnya jaringan, tidaklah mengherankan jika putra seorang walinagari ini mampu menghadirkan dana pusat yang luar biasa besar. Paling tidak jika dibanding daerah lain di Sumbar. (Yanti/Hms)