DHARMASRAYA, TOP SUMBAR–Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, menjadi saksi sekaligus bukti, bahwasannya Kabupaten Malang cukup berhasil dalam upayanya mengentaskan kemiskinan. Bahkan Desa Ngroto yang berada di kawasan dataran tinggi itu menjadi desa terbaik nasional dalam pengentasan kemiskinan. Lagi lagi, kolaborasi pemerintah kabupaten dan desa menjadi salah satu kunci keberhasilan yang diraih oleh Desa Ngroto.
Keberhasilan Desa Ngroto dalam pengentasan kemiskinan diceritakan oleh Prayogi, SH. Sosok ini adalah kepala desa petahanan yang memenangkan pemilihan kepala desa serentak di desa itu. Itulah sebabnya Prayogi begitu paham dengan perjalanan Desa Ngroto dalam melaksanakan program pengentasan kemiskinan.
Menurut Prayogi, kegiatan pengentasan kemiskinan di Desa Ngroto diawali saat Bappeda Kabupaten Malang menetapkan Desa penghasil sayuran itu menjadi pilot proyek pengentasan kemiskinan. Langkah awal yang dilakukan adalah melaksanakan pelatihan seluruh stake holders mulai dari perangkat sampai LSM dan perguruan tinggi yang terlibat.
Setelah semua stakeholders dilatih tugas dan peranan masing masing, maka survai pemetaan digelar. Kegiatan itu dimaksudkan untuk memetakan jumlah penduduk miskin dan apa yang menjadi persoalan. Setelah persoalan dipetakan, maka dibuat rancang bangun kegiatan untuk mengatasi masalah. “Di kita ini masalahnya adalah permodalan dan juga teknologi budidaya dan pengolahan sayuran,” kata Prayogi.
Dengan peta masalah dan rancang bangun kegiatan, maka ditunjuk BUMDes Ngroto untuk menyalurkan kredit dengan bunga rendah. Kredit ini diberikan kepada penduduk miskin sesuai dengan peta yang ada. Dan mereka dipandu dan didampingi dalam melaksanakan usaha.
“Ya alhamdulillah, ternyata dengan rancang bangun kegiatan yang disusun, hampir semua yang menjadi sasaran dapat melaksanakan kegiatan dengan baik, ndak berapa lagi warga miskin di sini, hanya 1,5 persen atau 27 KK lagi yang tersisa,” kata Prayogi.
Keberhasilan Desa Ngroto mengentaskan kemiskinan ini, menurut Prayogi diakui didukung oleh keberadaan BUMDes dalam mengelola usaha permodalan masyarakat, tidaklah mengherankan kemudian jika
Mementerian Desa dan Transmigrasi menetapkannya sebagai desa tersukses dalam mengikis kemisknan.
Sukses Desa Ngroto ini menyemangati sejumlah walinagari yang punya problem kemiskinan di wilayahnya. Walinagari Koto Laweh, Kecamatan Koto Besar, Rahman menyatakan BUMNag Koto Laweh akan diperkuat agar bisa berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan di wilayahnya. “Insyaalah BUMNag kita siap,” kata sarjana agama ini.
Tak kalah semangatnya Walinagari Koto Tinggi, Kecamatan Koto Besar, Andestra juga sudah punya ancang ancang dengan program pengentasan kemiskinan di nagari yang dia pimpin. “Kalau saya cenderung bagaimana produksi sawit di Koto Tinggi ini bisa diolah sendiri oleh masyarakat dan hasil olahannya dipasarkan melalui BUMNag. Hal senada disampaikan Walinagari Kurnia Selatan, Kecamatan Sungai Rumbai. (Yanti/Hms)