DHARMASRAYA, TOP SUMBAR– Distribusi Bantuan Sosial (Bansos) Lansia tahun 2019 terus bergulir. Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dengan didampingi Ketua TP-PKK Dharmasraya Ny. Dewi Sutan Riska, menyerahkan kembali Bansos Lansia Kecamatan Pulau Punjung sebanyak 519 orang di Gedung UDKP Pulau Punjung, Senin (29/07/2019).
Berbagai kemudahan dalam menerima bansos lansia dari Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sungguh amat dirasakan penerima bantuan dari Kecamatan Pulau Punjung. Bagaimana tidak, pemerintah daerah yang bermitra dengan Bank Nagari dalam penyaluran bansos ini, bahkan langsung mengantarkan bantuan hingga ke pintu rumah lansia.
Bupati Sitan Riska dalam kesempatan penyerahan bansos tersebut dihadapan ratusan lansia yang hadir, memaparkan bahwa program bansos lansia tahun pertama ini Insyaa Allaah akan bergulir ke seluruh wilayah. Karena pada tahun ini, pemerintah daerah mengganggarkan bansos untuk 3.000 lansia yang tersebar di 11 kecamatan dan 52 nagari se Dharmasraya.
“Saya minta do’a dari nekno (sapaan nenek) semua, semoga program ini bisa berjalan lancar dan berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya,” ujar Bupati.
Bupati berharap, bansos yang diberikan pemerintah ini dapat bermanfaat untuk para lansia untuk keperluan sehari-hari, atau juga bisa untuk keperluan berobat. “Yang penting pin ATMnya jangan dikasih ke cucu, nanti bisa hilang,” canda Bupati Sutan Riska, yang disambut gelak tawa ratusan lansia yang hadir.
Bupati termuda di Indonesia ini tampaknya juga benar-benar memanjakan sekaligus memuliakan lansia. Bahkan target tahun depan jumlah penerima bantuan akan ditambah. “Do’akan semoga daerah kita mendapat banyak suntikan dana pusat untuk menopang biaya pembangunan fisik, sehingga APBD kita bisa diarahkan ke yang lain, salah satunya bansos lansia ini,” ungkap Bupati.
Sementara itu, salah seorang penerima bansos lansia, Nenek Deni dari Nagari Sungai Dareh, mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah daerah. “Terimakasih atas bantuannya, tadi nenek yang langsung ambil uangnya. Sebab kalau diambil ke Bank atau ATM nenek sudah tidak kuat secara fisik untuk berjalan,” tutupnya. (Yanti/Hms)