DHARMASRAYA, TOP SUMBAR–Penting membangun citra daerah, bagi Kabupaten Dharmasraya. Pasalnya, daerah ini memiliki sejarah panjang yang tidak semuanya dianggap positif oleh masyarakat. Padahal, di era milenium ini, setiap daerah dituntut mempunyai citra positif, sehingga kondusif untuk masuknya investasi ke dalam daerah itu sendiri. Jika suatu daerah memiliki citra yang tidak kondusif bagi pertumbuhan investasi, maka investor enggan menanamkan modal ke daerah itu.
Padahal, kata Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo ini, masih membutuhkan banyak rupiah untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi demi untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Maka dari itu, Bupati termuda Indonesia itu mengajak seluruh ketua dan tokoh pemuda sekabupaten Dharmasraya yang tergabung dalam wadah Aspena, agar dapat berkontribusi dalam membangun citra positif daerah.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Sutan Riska saat tampil sebagai salah seorang pembicara pada acara rapat kerja Aspena di Jakarta Kamis 11 Juli 2019. Lebih jauh Bupati pemegang sejumlah lencana dari negara itu mencontohkan, jika pada kejadian pembakaran Mapolres Dharmasraya dua tahun lalu, menjadikan citra masyarakat Dharmasraya berada pada titik nadir. “Kesannya kita ini suka beringas gitu,” kata Sutan Riska.
Karena itu, maka Kabupaten Dharmasraya waktu itu berupaya agar kesan yang beringas itu menjadi kesan yang damai dan kondusif, dengan menggelar festival pembuatan wajik. “Alhamdulillah kita sampai bisa memperoleh rekord MURI. Ini tujuannya tak lain tak bukan adalah bagaimana membangun image bahwa masyarakat Kabupaten Dharmasraya sesungguhnya ramah dan berprestasi. Dengan demikian, orang tidak lari dari Dharmasraya. (Yanti/Hms)