PADANG PARIAMAN, TOP SUMBAR – Meningkatnya angka pengangguran pasca menyelesaikan pendidikan menuntut peserta didik untuk kreatif dan memiliki sejumlah keahlian.
Hal tersebut yang mendasari Pertamina melalui DPPU Minangkabau terhadap SMAN 2 Batang Anai, Kenagarian Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman menyumbang Kantin Sehat.
Dinamakan demikian, karena jajanan bagi peserta didik banyak yang mengandung bahan kimia dan dijual bebas di pasaran.
Setidaknya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang tahun lalu mencatat insiden keracunan makanan sebanyak delapan kasus dengan jumlah korban sakit mencapai 62 orang.
Pengujian produk pangan dan air oleh BPOM, termasuk panganan jajan anak sekolah, menemukan 124 sampel tidak memenuhi syarat. Karena mengadung bahan berbahaya, bahan tambahan pangan melebihi batas diizinkan, dan tidak memenuhi syarat mutu.
Berangkat dari keprihatinan akan kualitas jajanan siswa sekolah, Pertamina pada hari anak nasional menggelar aksi “Anak Paten” (Pintar, Sehat dan Senang). Aksi serupa dilaksanakan serentak di tiga lokasi operasi lain yaitu TBBM Teluk Kabung di Sumbar, serta TBBM Medan dan Pematang Siantar di Sumut. Total bantuan yang digulirkan pada kegiatan ini mencapai Rp576 juta.
“Tema hari anak nasional 2019 adalah ‘Peran Keluarga Dalam Perlindungan Anak’. Kami wujudkan dengan kegiatan kesehatan anak-anak,” kata Operation Head (OH) DPPU Minangkabau Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Selasa (23/07/2019).
Kantin sehat, lanjut Abdul, merupakan program CSR DPPU Minangkabau. Ia mengungkapkan, pada pekan lalu terjadi kasus keracunan makanan di SMKN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.
“Kondisi ini mendorong kami mengusung program kantin sehat SMAN 2 Batang Anai. Program ini bertujuan membangun budaya sehat di sekolah. Melalui kantin sehat, yang menyediakan jajanan sehat berkualitas bagi siswa. Yang menarik, jajanan sehat dibuat bergiliran oleh siswa SMAN 2 Batang Anai. Sehingga mereka sekaligus belajar kewirausahaan.
Pada kesempatan itu, dilaksanakan peresmian kantin sehat. Dilanjutkan dengan pembelajaran memasak jajanan sehat berbahan dasar ikan. Hasil memasak, kemudian dijual kepada siswa siswi di SMAN 2 Batang Anai. Hasil penjualan jajanan sehat menjadi kas kantin sehat.
Sementara itu, di TBBM Teluk Kabung dilaksanakan kegiatan pelatihan memasak makanan sehat berbahan ikan. “Bungus Teluk Kabung merupakan daerah dengan potensi perikanan yang cukup besar. Kami mendukung pengembangan UKM warga yang mengolah ikan menjadi produk turunan seperti stik ikan, serundeng lado merah, serundeng lado hijau, rakik maco, dan nastar,” ujar Andi Ramadhan, OH TBBM Teluk Kabung.
Anak-anak juga mendapat sosialisasi makanan sehat dalam bentuk story telling. Selain itu diserahkan bingkisan pendidikan bagi anak-anak.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, dapat sedikit bersumbangsih dalam membentuk generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air,” tutup Andi.
Sementara itu Kepala SMAN 2 Batang Anai, Mandriyanti menyebut, Kantin Sehat sudah berjalan selama satu bulan lamanya dengan sistem pengelolaan dibagi antara pihak Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan masing-masing kelas dari berbagai tingkatan.
“Untuk OSIS, mereka mengelola secara tersendiri dan intens di setiap hari dan jam sekolah. Sementara untuk per kelas itu dilakukan secara rutin bergantian setiap seminggu sekali,” paparnya. (*)