DHARMASRAYA, TOP SUMBAR–Hari pukul 14.00 saat rombongan Aspena memasuki gedung utama Kemenpora, Jl. Gerbang pemuda Senayan Jakarta. Wajah wajah cerah nun jauh dari pedalam Sumatera, satu persatu memasuki ruang pertemuan di lantai III gedung tempat Imam Nachrawi berkantor. Rombongan Aspena Kabupaten Dharmasraya yang dipimpin ketuanya Darisman, disambut Kepala Dinas Parbudpora Kabupaten Dharmasraya, Sutan Hendri, S.Ikom beserta staf dan Kabid Operasi Dinas Pol PP Yunisman.
Setelah duduk rapi di ruangan yang dingin itu, datang para pejabat kementerian antara lain Yulia Mahmudin, Kabag SDM dan Perencanaan, Sapuroh, Kabid Promosi dan Penghargaan, Candra Binawati, Kasubag Humas, Hery Yansen Manurung, Kabid Kemitraan Dalam Negeri
dan Yustia Elita, Kasubbid Pemuda Tanggapan Bencana. Mereka duduk pada kursi utama didampingi Kadis Parbudpora dan Ketua Aspena, Darisman.
Suasana audiensi berlangsung penuh keakraban, diselingi humor humor ringan. Masing masing pihak menyampaikan informasi terkait tujuan dan maksud kedatangan di kantor Kemenpora. Setelah itu disambung dengan dialog. Dalam dialog, barulah terbuka, bahwa Kantor Kemenpora punya banyak program dan kegiatan yang bisa dialokasikan ke Kabupaten Dharmasraya.
Menurut Kabag Perencanaan Sekretaiat Deputi Kepemudaan, Yulia Mahmudin, ada sejumlah program yang bisa dikucurkan ke Kabupaten Dharmasraya, antara lain program kepeloporan pemuda dan program kewirausahaan pemuda. Keduanya merupakan bantuan untuk mengembangkan bidang kegiatan yang ditekuni oleh para pemuda. Menurut pria kelahiran tahun 1976 itu, kedua progam untuk dapat dialirkan ke Kabupaten Dharmasraya dengan sebah proposal yang disampaikan melalui website Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Selain memaparkan program dan kegiatan kepemudaan, Yulia Mahmudin juga memberikan penjelasan terkait dengan organisasi pemuda. Menurut undang undang kepemudaan, pemuda dibagi dalam tiga katagori, yaitu pemuda umum, pemuda pelajar dan pemuda mahasiswa. Kepemudaan pelajar dan kepemudaan mahasiswa dikelola tidak dikelola olah Kementerian Pemda dan Olahraga. “Kita hanya mengelola pemuda kelompok umum,” kata Yulia.
Pertemuan kemudian dakhiri pukul 16.15 WIB dengan ditandai pertukaran cinderamata. Kantor Kemenpora menyerahkan buku undang undang kepemudaan. Usai ke kantor Kemenpora, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Tua, yaitu untuk referesing. Maklum hari ini jadwal sangat padat dan melelahkan. (Yanti/Hms)