DHARMASRAYA, TOP SUMBAR–Umur memang belum setahun jagung, darah memang belum setangkup pinang, namun jangkauan berfikir untuk masa depan anak anak Kabupaten Dharmasraya tidak diragukan lagi. Sosok pemimpin muda Kabupaten Dharmasraya ini mempunyai komitmen terhadap masa depan anak di kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo. Paling tidak, hal itu terlihat dari bagaimana pemimpin bertangan dingin ini membuat kebijakan yang kondusif bagi masa depan anak Dharmasraya.
Dari sisi hukum dan HAM misalnya, Pemkab Dharmasraya membuat kebijakan agar semua anak dapat difasilitasi dengan dokumen kependudukan, seperti akta kelahiran, kartu identitas anak, dan kelengkapan lainnya. Kebijakan ini akan memberikan kepastian bagi anak anak Dhamasraya tentang hak dan kewajiban sebagai warga Kabupaten Dharmasraya. Dengan dokumen kependudukan yang lengkap, maka anak anak Dharmasraya memiliki hak memperoleh pelayanan yang prima dalam segala bidang. “Dokumen kependudukan kita berikan semenjak anak usia dini,” kata Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Dharmasraya, Dra. Netty Helma.
Tidak cuma itu, anak anak di Kabupaten Dharmasraya mendapatkan pendidikan semenjak usia dini. Pemkab Dharmasraya mengembangkan iklim yang kondusif bagi berdirinya sistem pendidikan usia dini (PAUD). Akibatnya, hampir semua jorong di Kabupaten Dharmasraya punya PAUD. Kondisi ini menjadikan seluruh anak Dharmasrsya sempat mengenyam pendidikan PAUD. Dengan mengikuti pendidikan PAUD anak anak Dharmasraya bisa bersosialisasi dan mengenal ilmu pengetahuan semenjak dini, sehingga mempengaruhi kecerdasan berfikir dan kecerdasan spiritual bagi si anak yang berpengaruh pada terbentuknya kepribadian. “Kita telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk pengembangan PAUD, supaya anak anak kita bisa bersekolah,” kata Marius, S.Pd., MM, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya.
DI bidang Kesehatan, perhatian Pemkab Dharmasraya tidak diragukan lagi. Anak anak wajib dibawa ke Posyandu untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan berat badan dan orang tuanya menerima penyuluhan mengenai pola hidup sehat, pola makan sehat dan bahkan pola pengasuhan anak yang sehat. Untuk meningkatkan status gizi anak anak, Pemkab Dharmasraya membudayakan makan ikan bagi anak PAUD. Para murid PAUD diberikan asupan gizi dan bahan makanan serba ikan, supaya kecerdasan dan kesehatan badannya bisa berkembang dengan baik. “Kami bersama Dinas Pangan dan Perikanan membangun budaya pemberian pangan bergizi untuk kesehatan dan kecerdasan mereka,” kata dr. Rahmadian, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya.
Kebijakan yang juga menjadi catatan penting bagi tim verifikasi kabupaten layak anak adalah saat Pemkab Dharmasraya melaksanakan perlindungan pangan yang dikonsumsi anak sekolah. Dinas Pangan dan Perikanan secara berkala melakukan pemeriksaan keamanan pangan bagi jajanan anak sekolah. Pemkab Dharmasraya tidak ingin anak anak sekolah Dharmasraya mengkonsumsi zat berbahaya yang dicampurkan melalui makanan. Apalagi untuk jajanan anak sekolah.
“Pemeriksaan jajanan anak sekolah ini kami lakukan secara rutin, agar jajanan anak sekolah bebas dari cemaran berbahaya,” kata M. Yusuf, SH., Plt. Kepala Dinas Pangan dan Perikanan.
Soal perlindungan anak dari kekerasan, juga menjadi perhatian serius Pemkab Dharmasraya. Melalui Dinsos P3APPKB, Pemkab Dhamasraya sudah melakukan fasilitasi bagi penegakan hukum terhadap pelanggaran pelindungan anak. Dan juga, Pemkab sudah mengedukasi kepada keluarga keluarga, agar tidak melakukan kekerasan tehadap anak. “Malah kami juga telah melakukan pemulihan mental bagi anak anak korban kekerasan, baik itu keluarga maupun lingkungan,” ujar Kepala Dinas Sosial PPAPPKB Boby Perdana Riza, S.STP., M.Si. (Yanti/Hms)