DHARMASRAYA, TOP SUMBAR– Bantuan sosial Beras Sejahtera (Rastra) di Kabupaten Dharmasraya mulai saat ini akan disalurkan secara non tunai. Sebab pemerintah daerah telah melakukan transformasi penyaluran rastra menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dengan menggunakan sistem perbankan.
BPNT ini sudah dilaunching secara resmi oleh Wakil Bupati Dharmasraya, H. Amrizal Dt Rajo Medan, bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXVI yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Pulau Punjung, Kamis (27/06/2019). Turut pula mendampingi Wabup pada kesempatan itu Sekda, Adlisman, dan Kepala Dinas Sosial P3APPKB, Bobby Perdana Riza.
Launching BPNT ini ditandai dengan penyerahan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) secara simbolis oleh Wakil Bupati kepada sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos Rastra, yang akan menjadi alat pembayaran elektronik BPNT di Kabupaten Dharmasraya.
Adapun, transformasi penyaluran bansos Rastra menjadi BPNT ini dilakukan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan sosial. Transformasi ini diyakini dapat mendukung perilaku produktif penerima bantuan serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas program bagi kemudahan mengontrol, memantau dan mengurangi penyimpangan, oleh sejumlah pihak yang tidak jujur.
“Semoga hal ini dapat memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi keluarga penerima manfaat atau bantuan,” pungkas wabup.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Sosial P3APPKB Kabupaten Dharmasraya, Bobby Perdana Riza, dengan Kartu Keluarga Sejahtera, setiap keluarga penerima manfaat atau bantuan bansos rastra akan diberikan bantuan uang non tunai senilai Rp 110 ribu, yang masuk ke rekening masing-masing penerima.
“Inilah nanti yang akan ditukarkan oleh penerima manfaat di e-warung yang telah ditunjuk sebagai agen penyalur BPNT, dalam hal ini Bank Mandiri. Masyarakat penerima manfaat bisa menukarkan KKS ini dengan bantuan pangan berupa telur dan beras, senilai jumlah bantuan yang diterima. Boleh ditukarkan dengan beras saja, boleh telur saja, atau boleh keduanya,” terang Bobby.
Di Kabupaten Dharmasraya sendiri, sebut Bobby, sudah ada 58 agen penyalur BPNT yang telah dibentuk oleh bank yang ditunjuk pemerintah. “Karena jumlah nagari di Dharmasraya ada 52, itu artinya merata setiap nagari sudah memiliki 1 e-warung, bahkan ada yang lebih dari satu,” tandas Bobby. (Yanti/Hms)