Pemerintah sudah mendistribusikan ratusan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Sumatera Barat. Pemerintah juga mengharapkan keberadaan Alsintan tersebut jangan sampai mubazir alias tidak digunakan.
Disalurkannya Alsintan ke kelompok tani (Keltan) tak lain untuk mempercepat tanam yang sasarannya meningkatkan produksi padi sawah. Selama ini untuk pengolahan tanah banyak secara tradisional melalui membajak lahan dengan sapi atau kerbau, namun cara bajak tradisional itu mulai hilang sejak masuknya Alsintan.
Jumlah Alsintan dilingkungan petani masih sedikit sehingga terlambat untuk pengolahan tanah. Bertitik tolak dari kasus itu, pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendistribusikan Alsintan.
Dengan demikian, pemerintah mengharapkan jangan ada lagi Alsintan menganggur namun dapat dimanfaatkan petani sebaik-baiknya untuk pengolahan lahan. Sebaliknya, pemilik sawah jangan biarkan sawah menjadi lahan mati gara-gara tidak ada alat pengolahan.
Untuk memproduktifkan Alsintan itu, pemerintah juga perlu membentuk lembaga pengelolaan jasa Alsintan yang terdiri dari manejer, kasir, administerasi dan mekanik/operator.
Jika Alsintan itu dikelola dengan baik juga mendatangkan pendapatan bagi Keltan. Oleh karenanya pemerintah juga meminta penyuluh pertanian yang berada di lapangan, hendaklah mampu mengawasi keberadaan Alsintan di lapangan agar bisa merawat dengan baik dan memproduktifkan.
Saat ini potensi pertanian di Indonesia sangat besar. Namun petani masih mengalami sejumlah kendala, khususnya di bidang pengolahan lahan dan pascapanen. Dengan tanah yang luas dan subur, Indonesia sangat berpotensi terus meningkatkan hasil pertanian. Namun di dalam pengolahan lahan, petani memang mengalami sejumlah kendala.
Keberadaan Alsintan sangat membantu petani dalam beraktivitas dengan tidak hanya mengandalkan tenaga manusia, tapi juga perlu mesin agar semua lahan bisa digarap dengan baik. Petani juga membutuhkan mesin untuk pascapanen yang berfungsi sebagai penggiling dan pengering padi.
Alat ini, semakin diperlukan mengingat sering sekali petani kesulitan mengeringkan hasil panen karena hujan turun tak menentu. Keberadaan pengering juga membuat hasil panen bisa lebih berkualitas. Hasil pertanian petani semakin bagus kualitas karena memanfaatkan alsintan pascapanen, dengan anggaran sekitar Rp21 Triliun yang saat ini dimiliki Kementerian Pertanian (Kementan), bantuan alsintan untuk petani terus dilakukan.
Pemerintah berharap dengan semakin besarnya peran alat dan mesin untuk pertanian, jumlah hasil panen pun semakin besar sehingga bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. (***)