PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Senin cerdas ke empat yang digagas Diskominfo Kota Payakumbuh kembali digelar, kegiatan mingguan ini juga merupakan yang pertamakalinya di bulan ramadhan, kali ini bertemakan Kebijakan Pemko Payakumbuh terkait pengendalian inflasi harga kebutuhan pokok di pasar.
Masih bertempat di Media Centre Balaikota Eks Lapangan Poliko, Senin (13/05/2019) ini menghadirkan Narasumber Asisten II Ekonomi Pembangunan Elzadaswarman, Kabag Perekonomian Arif Siswandi, dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Herlina. Sebagai pengantar, Kabid Kehumasan Irwan Suwandi mengatakan dalam Senin Cerdas keempat, melihat isu yang beredar di masyarakat tentang bagaimana Pemko Payakumbuh mengatasi masalah inflasi harga barang pokok di pasar selama bulan Ramadhan maupun jelang Lebaran.
“Kita menghadirkan narasumber yang memang gawenya benar masalah perekonomian dan pasar ini, semoga informasi yang diperoleh dapat tersampaikan kepada masyarakat Payakumbuh,” ujarnya.
Mengawali penyampaiannya Elzadaswarman mengatakan masa-masa sekarang adalah masa dimana kebutuhan pokok meningkat, bahkan menjelang lebaran, diperkirakan kebutuhan tersebut akan terus meningkat dan akan berakibat kepada ketersediaan stok dan harga. Bagaimana peran pemerintah disini?
Elzadaswarman yang juga dikenal dengan panggilan Om Zet menerangkan pemerintah melakukan pemanfaatan teknologi dan informasi untuk mengontrol inflasi. Berdasarkan pemantauan, inflasi yang mengkhawatirkan yaitunya Bawang Putih, harganya mencapai Rp. 80.000 perkilogram.
“Pemprov Sumbar melakukan operasi pasar di dua kota, Padang dan Payakumbuh, kita ketiban Bawang Putih impor dari Cina sebanyak 16 ton, sehingga pedagang bisa membeli dengan harga murah, dan harga beli bawang putih dipasar sudah mulai menurun, sekitar Rp. 35.000 sampai Rp. 40.000 perkilogram,” ujar Om Zet.
Ditambahkan Om Zet, upaya Pemko Payakumbuh juga akan menggelar Bazar murah pada 15 hingga 27 Mei 2019 di 6 titik, terdiri dari 5 titik di tiap kecamatan, dan 1 di halaman balaikota.
Senada dengan Om Zet, Kabag Perekonomian Arif Siswandi menyampaikan ada inovasi baru sebagai perbedaan dari program tahunan Bazar Murah Ramadhan Pemko Payakumbuh tahun ini, tahun sebelumnya hanya melibatkan 1 OPD saja, namun tahun ini juga melibatkan BUMN/BUMD/ BUMS di Kota Payakumbuh, bahkan kelompok tani di kecamatan.
“Kita berikan ruang kepada pihak-pihak yang ingin ikut untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok selama ramadhan dan jelang lebaran, tentu saja ketika berbelanja di Bazar Murah nanti ada batasan berat belanja perorangnya, agar setiap masyarakat kebagian,” tambah Arif.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM Herlina mengatakan pada bulan ramadhan, Pemko memfasilitasi lebih kurang 142 orang warga untuk berjualan di Pasa Pabukoan, dan juga pada hari ini, pukul 10.30 sebelumnya Pemko Payakumbuh sudah melaksanakan sidak kepasar untuk melihat dan mengecek harga bahan pokok dipasar.
“Selain melakukan pemantauan, kita juga sudah melakukan perubahan dalam kebijakan, kita melakukan pengendalian LPG agar tidak langka saat lebaran nanti, dan juga pengendalian kepada BBM agar tidak ada pihak-pihak yang melakukan penimbunan dan terjadi kelangkaan,” ujar Herlina. (Toni)