PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Sekda Ridha Ananda bersama Asisten II Elzadaswarman, Asisten II Elzadaswarman, Kabag Perekonomian Arif Siswandi, Kadis Koperasi UMKM Herlina, Kadis Tenaga Kerja dan Industri Wal’asri beserta rombongan mengadakan sidak ke Pasar Ibuh Payakumbuh. Sidak kali ini meninjau kestabilan inflasi harga bahan pokok selama Ramadhan, selain itu tim sidak pemko juga melakukan pengecekan harga bawang putih pasca operasi pasar bawang putih dua hari lalu.
Kepada Sekda, Pedagang mengadu dan mengeluhkan kalau bawang putih yang mereka dapat dari operasi pasar kemaren tidak bisa diijual dengan harga yang telah ditentukan, yakni Rp35.000. Hal tersebut dikarenakan jumlah berat bawang dalam setiap karungnya tidak sampai 20 Kg seperti yg tertera angka pada karung tersebut.
“Kadang ada yang beratnya 17 Kg, 17,5 Kg hingga 19 Kg, dan tidak ada pada setiap karungnya dengan jumlah 20 Kg seperti yang ditetapkan kemaren. Bahkan setelah disortir kembali ada yang sudah rusak, palingan kami cuma dapat sebanyak 10 Kg hingga 12 Kg bawang untuk dijual, sisanya sudah rusak. Sedangkan dalam perjanjian tersebut, kami harus menjual Rp35.000 perkilogram, daripada rugi akhirnya kami memutuskan menjual dengan harga lebih,” ujar Des, Pedagang di Blok Barat.
Pedagang juga harus mensortir bawang tersebut untuk memilih yang layak dan yang tidak layak untuk dijual, sekarungnya pedagang membeli kepada penyuplai dengan harga Rp. 490.000. “Kami tahu, mungkin bawang putih ini rusak karna lama proses distribusinya sampai kesini,” ujar pedagang dengan nada pasrah.
Menanggapi laporan pedagang, Sekda berjanji segera menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pemprov untuk mencarikan solusi bagi masalah yang menimpa pedagang yang membeli bawang putih saat operasi pasar kemaren.
“Terima kasih sudah menyampaikan masukannya kepada kami, untuk itulah kedatangan kami kesini untuk melihat dan memeriksa apakah ada masalah di pasar, hal ini akan kita tindaklanjuti cepat, dan kita berharap para pedagang bisa bersabar dan menunggu langkah yang akan diambil pemerintah,” ujarnya.
Setda mengatakan untuk cabe merah juga mengalami kenaikan harga dari Rp32.000 menjadi Rp35.000, tapi hal ini masih di angka aman. Harga beras normal di angka Rp13.000/Kg, ayam stabil di harga 25-26.000/Kg.
Harga daging sengaja dinaikkan oleh pedagang di bulan ramadhan, mengingat yang naik adalah harga daging yang disukai untuk membuat randang. Daging untuk gulai jarang sekali dibeli, karena memang masyarakat lebih memilih daging yang bagus untuk direndang saat hari raya, akhirnya kami melaksanakan subsidi silang, ungkap seorang pedagang daging di blok barat.
“Pemko melakukan inspeksi mendadak rutin menjelang memasuki bulan suci Romadhan ini dalam rangka untuk melihat harga bahan pangan di pasar agar harga bahan pokok tetap stabil dan mencukupi selama Romadhan dan semoga pasokan ini aman hingga lebaran nanti,” pungkas Setda. (Toni)