PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Berbagai inovasi terus dilakukan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi Datuak Rajo Ka Ampek Suku dalam memajukan daerah yang dipimpinnya. Kali ini, dia menggagas penerapan teknologi sistem pengawetan pascapanen untuk produk sayuran ataupun holtikultura dengan tujuan membantu para petani.
“Ada satu lagi program inovasi kami dalam menangani persoalan pengelolaan sayuran pascapanen, yaitu dengan menerapkan teknologi sistem pengawetan,” ujar Riza ketika dihubungi Jumat (17/5/2019).
Menurut Wali Kota yang lebih memberikan perhatian pada bidang ekonomi di periode kedua itu, sistem pengawetan holtikultura merupakan alat pengendali inflasi dimana petani bebas menentukan kapan produk hasil panennya dijual sesuai dengan keinginan petani itu sendiri.
“Misalnya cabe ketika murah kita awetkan atau dinginkan, tapi kalau sudah naik harganya baru dilepas lagi tanpa merusak kondisinya. Bisa tahan untuk 3 minggu dan biasanya harga sudah baik lagi setelah beberapa hari,” tutur Riza.
Alumni ITB itu menjelaskan, sistem pengawetan sayuran ini melalui proses riset yang tepat guna agar bisa mendinginkan sayuran ataupun holtikultura sesuai dengan karakter masing masing produk sehingga tidak merusak produk itu sendiri.
“Perlu teknologi yang mumpuni dan sedikit riset terapan agar maksimal hasilnya. Terutama yang perlu dijaga kondisi pendingin yang optimal agar ketika produk keluar dari pendingin tetap segar dan tidak rusak,” ucap Riza.
Setelah teknologi sistem pengawetan ini diterapkan, tentunya akan menguntungkan petani karena bisa mengendalikan inflasi ataupun fluktuasi harga komoditas pertanian khususnya holtikultura.
“Teknologi ini juga bisa dipakai untuk Jeruk Gunuang Omeh misalnya,” kata Riza. (Toni)