PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Guna mengendalikan gejolak harga sejumlah komoditas pangan jelang dan selama bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Tim Pegendalian Inflasi Daerah (TPID) menyusun berbagai langkah antisipatif. Penyusunan langkah tersebut dibahas bersama dalam sebuah rapat yang di ruang pertemuan Randang, lantai 2 Balaikota Payakumbuh, Kamis (02/05/2019).
Rapat TPID dipimpin langsung Wakil Wali Kota Erwin Yunaz dan dihadiri Sekretaris Daerah Rida Ananda. Turut hadir Asisten II Setdako Elzadaswarman, Staf Ahli Ruslayetti, Kepala Bulog Divisi Bukittinggi Yudi Wijaya dan Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumatera Barat Wahyu Purnama serta sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait.
Dalam sambutan, Wakil Wali Kota Erwin yunaz mengatakan inflasi tidak lepas dari bagaimana menjaga keseimbangan demand dan supply, sehingga harga terjaga pada level rendah dan stabil. Menurutnya, tidak semua penentu inflasi bisa diatasi dengan kebijakan moneter (domainnya BI) namun inflasi bisa saja terjadi karena ganguan produksi, distribusi dan struktur pasar.
Erwin menambahkan fakta yang terjadi saat ini bahwa inflasi masih terkendali namun jangan sampai lengah terutama saat Ramadhan dan lebaran Idul Fitri. Pada masa itu terjadi lonjakan harga dan jasa yang menimbulkan inflasi cukup tinggi.
“untuk itu marilah kita jalankan program dan kegiatan yang mendukung terkait pengendalian inflasi yaitu dengan tingkatkan produksi tanaman pangan terutama beras, cabe, bawang, telur, daging, dan lain-lain,” ujar Erwin.
Sebelumnya, Sekdako Rida Ananda mengatakan perlunya meningkatkan koordinasi lintas kelembagaan sebagai salah satu prasyarat yang diperlukan untuk mendukung efektivitas berbagai kebijakan stabilitas harga.
“Dalam kegiatan ini, kita perlu merumuskan strategi yang tepat untuk lebih mendorong penguatan hubungan kelembagaan yang bersifat strategis dan efektif,” ungkapnya.
“Agar fungsinya lebih nyata, TPID diharapkan tidak lagi cukup hanya sebagai wadah pertukaran informasi, namun perlu diarahkan untuk mempertajam implementasi untuk berbagai program kerja yang difokuskan pada peningkatan sisi pasokan, terutama komuditas pangan, melalui perbaikan produksi, distribusi, organisasi industri, dan struktur pasar, termasuk pengaturan tata niaga,” urai Rida.
Sementara Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat Wahyu Purnama mengatakan beberapa langkah strategis untuk mengendalikan inflasi di antaranya, dengan memantau harga bahan pangan serta ketersediaan nya secara berkala ke pasar-pasar tradisional.
“Untuk menjaga stabilitas harga, lakukan juga kegiatan operasi pasar dan pasar murah melalui koordinasi dengan Kepolisian dan TNI untuk mencegah upaya penimbunan bahan pangan, mempermudah akses transportasi angkutan kebutuhan bahan pokok ke pusat pusat distribusi,” ujarnya. (Toni)