PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Menindaklanjuti kunjungan Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz ke Arab Saudi pada akhir Januari 2019 lalu, Pihak Arab Saudi yang diwakili oleh Syekh Nabil datang berkunjung ke Kota Randang Payakumbuh, Minggu (14/04/2019). Wawako Erwin Yunaz menyambut kedatangan calon pembeli randang dari Luar Negeri ini di Rumah Dinasnya.
Syekh Nabil dan rombongan memastikan kesiapan Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Sentra IKM Randang untuk melakukan ekspor randang di musim haji 2019 mendatang.
“Kita kedatangan calon pembeli untuk memastikan kelanjutan dari pembicaraan sewaktu kita berkunjung pada akhir Januari lalu, dan mereka datang untuk memastikan kesiapan Pemerintah Kota Payakumbuh dalam melaksanakan ekspor randang,” kata Wawako Erwin Yunaz.
Erwin Yunaz mengatakan, mengekspor randang ke luar negeri bukan hal yang mudah, apalagi berbisnis, segala aspek perlu diperhatikan untuk memastikan apakah Pemko Payakumbuh bisa memenuhi kebutuhan pasar luar negeri saat musim haji datang.
“Kalau berbicara tentang industri yang pertama dia lihat dulu tempat, kenapa kita harus yakinkan 10 ton perhari karena kita bicara untuk 35 ribu jamaah selama 40 hari, diperkirakan kebutuhannya mencapai 210 ton rendang, lebih kurang 13 sampai 15 kontainer. Kita sudah mulai berhitung untuk memenuhi kebutuhan yang 210 ton, kita akan kirim rendang jadi ke Arab Saudi untuk musim haji tahun 2019 ini,” ujarnya.
Ditambahkan oleh orang nomor dua di Kota Payakumbuh ini, untuk mendapatkan garansi agar Kota Payakumbuh memang layak untuk mengekspor randang, maka informasi yang diberikan harus sesuai dengan standar halal yang dibutuhkan pihak pengimpor Arab Saudi.
“Kita juga menyajikan informasi yang mereka inginkan, kemudian kita juga membawa mereka dengan sentra-sentra yang ada korelasinya dengan kunjungan mereka, salah satunya tempat peternakan sapi di Padang Mangateh, lalu ada rumah potong hewan di Koto Panjang Payobasuang, seluruhnya menyangkut dengan standar halal yang mereka butuhkan, ini tentunya adalah garansi bahwa kita memang layak menjadi suplayer bagi mereka,” ujar Wawako.
Selain itu, Erwin Yunaz juga ingin memperlihatkan kepada calon pembeli kalau randang yang di ekspor oleh Pemko Payakumbuh adalah randang yang diproduksi oleh masyarakat di Sentra IKM Randang, artinya selain menaikkan PAD daerah, hubungan ekspor-impor kedua belah pihak ini juga akan membawa manfaat ekonomi kepada masyarakat Kota Payakumbuh.
“Dan juga kita lihatkan kepada mereka, bahwa rendang ini betul-betul milik masyarakat, jadi industri yang disiapkan oleh pemerintah itu adalah fasilitas untuk tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat, jadi itu adalah fungsi sosial informasi yang kita sajikan waktu kita di Arab Saudi, kalau mereka bertransaksi dengan kita berarti mereka bertransaksi dengan umat, bukan bertransaksi dengan pemerintah Kota Payakumbuh,” terangnya.
Wawako memiliki harapan besar agar transaksi ini betul-betul terjadi, sehingga ekspor randang ke Arab Saudi menjadi lompatan yang besar bagi masyarakat, khususnya untuk Kota Payakumbuh di industri randang. Karena untuk membawa orang Arab ke Payakumbuh bukanlah hal yang mudah, karena harus melalui jalur diplomasi terlebih dahulu.
“Insya Allah kalau ini bisa kita jaga, pemerintah tinggal melanjutkan atau mengembangkan untuk industri-industri yang lain, karena dengan dampak transaksi ini tidak hanya bagi industrinya saja, tetapi yang hulunya juga hidup, contohnya saja pertanian seperti tanaman cabe lokal, bawang, kunyit, lengkuas, jahe, dan sebagainya. Pemerintah Kota Payakumbuh memastikan agar setiap aspek tersebut hidup secara berkelanjutan,” harapnya. (Toni)