Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) segera menggenjot perekonomian masyarakat Kepulauan Mentawai melalui peningkatan produksi hasil pertanian asli Mentawai, mulai dari sagu, pisang, keladi, hingga sapi. Dalam mendukung usaha ini, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit ikut menggandeng Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika Solok.
“Kami tidak ingin setengah-setengah dalam mengembangkan produk-produk unggulan Mentawai. Oleh sebab itu, kami mendatangi Balitbu Tropika Solok guna meminta saran dan bantuan kira-kira bibit seperti apa yang cocok dikembangkan di tanah Mentawai. Selain itu, teknik penanaman seperti apa yang pas, sehingga menghasilkan produksi yang maksimal,” kata Nasrul Abit kala berkunjung ke Balitbu Tropika di Nagari Aripan pekan lalu.
Namun demikian, untuk mengembangkan produk-produk unggulan Mentawai, ia mengaku bahwa dengan berbekal anggaran dari Pemprov saja, jelas tidak akan mencukupi. Butuh sokongan dari pemerintah pusat dan kementerian terkait, sehingga proyek ini bisa berjalan dengan optimal.
“Sebelumnya, kami telah mengusulkan proyek ini kepada Kemendes PDTT dan disepakati bahwa Pemprov Sumbar dan Pemkab Mentawai dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan dengan pihak Kemendes di Jakarta guna pembicaraan lebih lanjut,” ucapnya.
Di samping itu, untuk mendukung rencana pengembangan ini ia juga bermaksud menggaet Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI). Melalui program Corparate Social Responsibility (CSR), BNI sudah banyak membina berbagai desa dalam rangka pengembangan produk-produk unggulan. Nantinya, ujar Nasrul Abit, hasil binaan BNI yang telah sukses tersebut diharapkan bisa ikut membina masyarakat Mentawai untuk menghasilkan produk unggulan mereka sendiri.
“Diharapkan, melalui program ini perekonomian Mentawai dapat meningkat. Nah, tentu apabila ekonomi sudah meningkat, berbagai sektor lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan, otomatis juga akan mengalami peningkatan,” ujarnya.
Menanggapi usulan tersebut, Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan (PKD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Harlina Sulistyorini mengaku menyambut baik. Ia berjanji akan memfasilitasi pertemuan antara Pemprov Sumbar dan Pemkab Mentawai dengan kementerian terkait dan perusahaan swasta dalam rangka membicarakan tentang pengembangan produk-produk asli Mentawai.
“Tadi kami telah meminta pemprov untuk mengeksplorasi dan melakukan pendataan potensi SDA di Mentawai. Mana saja yang sekiranya bisa dikembangkan. Setelah itu, baru dilakukan pembicaraan lebih lanjut dengan kementerian terkait dan perusahaan-perusahaan swasta yang bisa diajak bekerjasama,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balitbu Aripan Solok, Erlina Mansyah menjelaskan, pihaknya telah mengembangkan ratusan varietas buah yang ada di tanah air, mulai dari pepaya, manggis, jambu, pisang, rambutan, buah naga, sirsak, salak, mangga, durian, dan seterusnya.
“Pada 2017- 2018 lalu, Balitbu telah memproduksi bibit benih lebih kurang sebanyak 500.000 buah, dan 30 persennya telah dibagikan ke hampir seluruh kabupaten/kota di Sumbar. Balitbu sendiri merupakan mandat nasional, karena itulah kita juga melayani permintaan masyarakat dari daerah di Indonesia, termasuk Mentawai,” tutur Elina Mansyah.
Ia menjelaskan, bagi masyarakat yang menginginkan benih hasil produksi Balitbu Tropika dapat langsung mengajukan surat permohonan, baik dalam bentuk kelompok maupun perorangan. Permintaan itu selanjutnya akan ditinjau oleh tim Balitbu Tropika, sehingga penembangannya bisa berjalan maksimal.
“Peninjauan ini guna meyakinkan agar pengembangan benih dapat memberikan dampak yang baik dan menyejahterakan masyarakat. Di samping itu, kami juga memberikan berbagai pelatihan dalam rangka pengembangan benih bagi masyarakat yang berminat,” ucapnya. (***)