PADANG, TOP SUMBAR — Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharulah membuka acara Festival Sate dengan Tema “Ayo Makan Sate” diinisiasi oleh Kesatuan Pedagang Jalan Permindo (KPJP) bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Kota Padang yang diadakan di Jalan Permindo Kota Padang, Sabtu (16/2/2019). Mahyeldi mengucapkan terima kasih kepada KPJP, Dinas Perdagangan Kota Padang dan kepada semua panitia yang telah melaksanakan kegiatan Festival Sate ini. “Mudah-mudahan masyarakat tidak ragu lagi untuk makan sate,”ujar Mahyeldi.
Lebih jauh dikatakan Mahyeldi, beberapa minggu yang lalu telah ditemukan seorang pedagang sate yang menjual dagangannya di luar ketentuan yang berlaku, oleh karena itu pemiliknya telah diproses secara hukum. Selanjutnya dijelaskan Mahyeldi, Pemko Padang beserta seluruh jajarannya berkewajiban untuk melindungi masyarakatnya terhadap hal-hal yang akan merugikan kehidupan masyarakat. Dalam melindungi warga masyarakat dilakukan pengawasan, karena itulah tanggung jawab kita dengan melakukan razia-razia terhadap makanan.
“Kepada masyarakat kalau menemukan hal-hal yang diluar batas ketentuan tolong sampaikan kepada kami, kita akan tindak sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada, apabila ditemukan hal-hal yang melanggar ketentuan akan kita proses secara hukum karena merusak, satu yang bermasalah maka semuanya kena imbasnya,”terang Mahyeldi, ungkap Mahyeldi.
Kemudian Mahyeldi menyebutkan, pedagang sate di Kota Padang sangat banyak ada ratusan yang menjual sate, sementara yang bermasalah itu hanya satu, yang lainnya tidak bermasalah dijamin halal dan aman untuk dikonsumsi.
“Insya Allah semua pedagang sate akan kita beri label halal melalui dinas terkait, kalau ada hambatan akan kami fasilitasi untuk memudahkan mendapatkan label halal,” pungkas Mahyeldi
Sementara itu Ketua KPJP Miko Kamal menyampaikan, bahwa yang mendasari diadakannya kegiatan ini adalah kejadian beberapa minggu yang lalu ditangkapnya seorang pedagang sate di simpang haru, hal itu berdampak kepada pedagang sate yang lainnya.
Oleh karena itu untuk mengangkat moral para pedagang sate, maka diadakanlah Festival sate ini untuk mengobati traumatik yang telah dialami oleh masyarakat setelah kejadian di Simpang Haru tersebut.
“Untuk itu kami memberitahukan kepada warga masyarakat bahwa hanya sedikit pedagang yang nakal, selebihnya baik-baik semua,” tukas Miko.
Peserta yang ikut pada Festival ini berjumlah 22 orang pedagang sate, kami telah berkoordinasi dengan para pedagang sate dan berharap Pemko Padang memfasilitasi untuk melakukan sertifikasi halal kepada seluruh pedagang sate yang ada di Kota Padang.
“Itulah harapan besar yang diungkapkan oleh pedagang sate, mudah-mudahan Pemko Padang tidak keberatan menfasilitasi para pedagang sate di Kota Padang,” ungkap Miko Kamal.(Tim Humas).