PADANG, TOP SUMBAR — Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah menyambut baik digelarnya kegiatan Pasar Malam Sincia 2570 tahun 2019, sebagai salah satu event atau agenda wisata Kota Padang yang rutin dilaksanakan etnis Tinghoa tiap tahunnya. Mahyeldi berharap, melalui acara ini diharapkan menjadi salah satu bahagian yang akan memacu dan memicu meningkatnya kunjungan wisata ke Kota Padang. Hal itu dikarenakan unik dan menariknya kegiatan yang dilakukan etnis Tionghoa di kawasan kampung China tersebut.
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang dalam sambutannya sewaktu meresmikan pembukaan Pasar Malam Sincia 2570 tahun 2019 di hall Eks Ice Cream Gang Hok Tek jl. Klenteng, Kampung China, Kelurahan Kampung Pondok, Rabu (16/1/2019). Mahyeldi juga menyampaikan, tak hanya di kegiatan ini saja, Pemerintah Kota (Pemko) Padang juga menyatakan komit untuk mendukung kemajuan kawasan objek wisata kota tua tersebut ke depan sebagai bahagian Konsep Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang. Antara lain seperti melakukan perbaikan sarana-prasarana pendukung serta inovasi-inovasi dalam rangka menggairahkan kawasan kota tua ke depan.
“Sehingga memang, kawasan kota tua (heritage) ini memang serasa di Hongkong atau suasana di Hongkong kita hadirkan di Kota Padang. Untuk ini tentu diharapkan dukungan semua pihak terkait dan warga setempat tentunya,” imbuh wako yang disambut antusias hadirin pada kesempatan itu.
Lebih lanjut dikatakannya, Pasar Malam Sincia tersebut telah menggambarkan Kota Padang yang melihatkan akulturasi dengan penduduknya yang heterogen. Maka dari itu, setiap warga yang ada di Kota Padang sangat diharapkan saling berkontibusi bagi kemajuan kota hingga masa-masa yang akan datang.
“Atas nama Pemko Padang ini kita akan mengkonkritkan hal ini sebagai bentuk keseriusan kita bersama bagi kemajuan kawasan kota tua selaku aset peninggalan bersejarah di kota ini. Insya Allah di 2019 ini, untuk pengembangannya akan dilengkapi dengan Peraturan Daerah (Perda) yakni tentang bangunan-bangunan mana yang dijadikan sebagai pendukung,” ucapnya didampingi Kadisbudpar Medi Iswandi.
Tak hanya itu, Mahyeldi pun juga menyambut positif dihelatnya Pasar Malam Sincia sebagai bentuk kebersamaan dan hal yang harus senantiasa diwarat terus-menerus. Karena bangsa dan negara ini bisa merdeka yaitunya dengan kebersamaan, membangun daerah dengan kebersamaan dan kita juga melanjutkan daerah ini dengan kebersamaan.
“Jadi, tak mungkin pemerintah saja yang mampu melakukannya tanpa dukungan semua pihak. Kalau masyarakatnya saling kreatif dan bekerjasama tak ada yang sulit kita lakukan. Semoga melalui kegiatan ini menjadi bahagian yang tetap kita pelihara secara berkelanjutan. Perbedaan adalah salah satu hal yang biasa, maka itu mari kita rawat dan tata perbedaan itu sehingga menjadi ibarat bunga di taman yang berwarna-warni di kota yang kita cintai ini,” tukuk wako mengakhiri.
Seperti diketahui, Pasar Malam Sincia 2570 digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek yang tahun ini tepat pada tanggal 5 Februari. Kegiatan ini diinisisasi para himpunan keluarga etnis Tionghoa di Padang yang didukung pemprov dan pemko serta pihak sponsor dan pendukung lainnya.
Nama “Sincia” memiliki makna Sin berarti baru. Lalu Cia berarti bulan pertama dalam bahasa Hokkian. Kemudian terjadi pergeseran penyebutan kata Sincia menjadi Imlek yang memiliki arti hampir sama dengan Sincia yaitu Im berarti bulan pertama dan Lek berarti kalender, tetap dalam bahasa Hokkien.
Cukup banyak agenda kegiatan di Pasar Malam Sincia tersebut, diantaranya menyediakan puluhan stand kuliner menarik khas Tionghoa dan Indonesia, lomba karaoke lagu mandarin dan non mandarin serta banyak lagi lainnya. (H/Dvd)