DHARMASRAYA, TOP SUMBAR — Guna meningkatkan layanan informasi publik, Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Dharmasraya berkunjung ke Dinas Kominfo Kabupaten Pesisir Selatan, untuk menambah wawasan tentang pengelolaan tugas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Senin (28/01/2019). Kunjungan studi banding sekaligus sharing informasi ini dirasa tepat, karena Kabupaten Pesisir Selatan adalah daerah yang PPID utamanya sukses menampati posisi puncak dalam ajang Anugerah Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi (KI) Sumbar tahun 2018 lalu.
Kedatangan Bagian Humas Setda Dharmasraya yang dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Humas, Arwinta selaku PPID Utama bersama Kasubbag Pelayanan Informasi, Dedet Fajar dan sejumlah staf pengelola PPID Dharmasraya, disambut langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Pessel, Junaidi, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang serta sejumlah staf yang mengelola PPID di Kabupaten Pessel.
Pada kesempatan itu, Junaidi didampingi Kabid dan stafnya menjabarkan sejumlah hal yang telah dilakukan Pemkab Pessel melalui Dinas Kominfo dalam menyediakan informasi publik, baik melalui media cetak, radio maupun media elektronik, hingga sukses menjadi daerah paling terbuka di Sumatera Barat.
Beberapa diantaranya adalah, Dinas Kominfo Pessel selaku PPID Utama sudah memiliki website yang terintegrasi dengan seluruh OPD dan nagari sebagai PPID Pembantu. Dengan website yang sudah terintegrasi ini, Dinas Kominfo menjadi lebih mudah dalam menyediakan daftar informasi publik (DIP) yang dapat diakses secara mudah oleh masyarakat.
Untuk mensupport penyediaan DIP ini, Pemkab Pessel telah melakukan penandatanganan pakta integritas antara bupati dengan seluruh OPD. Karena memang, menurutnya, selain penyediaan sarana seperti website dan jaringan, dukungan penuh dari pimpinan dan sinergitas antar lembaga sangat dibutuhkan dalam pengelolaan PPID. Dan sampai hari ini, diakui Junaidi, sudah lebih dari 3.800 DIP yang ditampilkan di website PPID Kabupaten Pessel. Menurut KI Sumbar, sebutnya, ini adalah jumlah terbanyak, bahkan untuk wilayah Indonesia.
“Hal ini dilakukan bukan untuk berlomba agar menang, tapi adalah bentuk kesadaran bahwa informasi adalah hak publik. Dan kita sebagai badan publik, punya kewajiban untuk menyediakan itu,” tukasnya.
Di masing-masing PPID Pembantu, sambungnya, juga sudah memiliki petugas khusus untuk mengurus PPID. “Jadi kami di PPID Utama hanya tinggal menyampaikan saja ke PPID Pembantu untuk menyediakan DIP yang patut disediakan, mereka yang menginput langsung, sementara kami di PPID Utama hanya tinggal memverifikasi saja, karena websitenya juga sudah terintegrasi. Dan dalam setiap apel gabungan yang dilaksanakan dua kali sepekan di Pemkab Pessel, ini selalu dievaluasi. Bahkan OPD-OPD yang belum memenuhi DIPnya, diperingatkan secara langsung disana. Sehingga setiap OPD selalu merasa terpacu, karena malu juga kalau nama OPDnya sering disebut-sebut dalam apel gabungan karena belum melengkapi DIP,” terangnya.
Tidak itu saja, dalam pengelolaan PPID, Pemkab Pessel juga punya yang namanya Forum Koordinasi PPID Pessel dalam bentuk grup whatsapp, sebagai media untuk sharing, koordinasi, konsultasi dan update PPID, yang dipantau langsung oleh Sekda.
Bahkan tidak hanya itu, untuk mensupport pelaksanaan tugas PPID, Pemkab Pessel melalui Dinas Kominfo juga ada melakukan terobosan inovatif dengan melaksanakan pemeringkatan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Nagari se Kabupaten Pesisir Selatan.
“Kami juga turut melibatkan pihak KI dalam hal ini. Sehingga dengan adanya pemeringkatan internal ini, timbul persaingan sehat antar PPID untuk menjadi yang terbaik,” imbuhnya.
Selain penyediaan DIP, PPID Pessel juga memberikan informasi kepada masyarakat melalui pemberitaan-pemberitaan yang berkaitan dengan program dan kegiatan pemerintah, baik di masing-masing OPD maupun di nagari.
“Setiap OPD paling tidak punya satu orang yang kompeten dalam penulisan berita untuk memberitakan kegiatan yang ada di OPDnya,” ungkapnya.
Guna mendukung hal tersebut, Diskominfo Pessel juga mengaku memberdayakan para wartawan yang bertugas di lingkup wilayah Kabupaten Pessel untuk mengisi berita-berita di website PPID Pessel.
“Wartawan-wartawan yang kompeten dalam penulisan berita, kami ajak untuk ikut menulis berita di website PPID. Mereka ini dikontrak, ada surat perjanjian kerjanya. Setiap berita mereka yang tayang di website, kami berikan honor Rp 25 ribu perberita. Sekarang ada 19 orang yang kami kontrak untuk itu,” pungkasnya.
Menanggapi pemaparan pihak Diskominfo Pessel, Kepala Bagian Humas Setda Dharmasraya, Arwinta, mengaku sangat banyak mendapat referensi untuk dibawa dan ditiru di Kabupaten Dharmasraya.
“Rupanya kita memang cukup banyak tertinggal. Pantas Pessel menjadi yang terbaik di Sumbar, pengelolaan PPIDnya luar biasa. Ini harus kita pacu, jikapun tidak langsung bisa mengalahkan Pessel, paling tidak kita bisa mengiringi apa yang telah dilakukan Pessel dalam melakukan implementasi keterbukaan informasi. Semoga kunjungan kita ke Pessel ini membawa manfaat untuk pengelolaan PPID yang lebih baik di Kabupaten Dharmasraya,” pungkas Arwinta, yang turut diamini Kasubbag Pelayanan Informasi, Dedet Fajar.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan tukar menukar cinderamata antara Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pessel dengan Kabag Humas Setda Dharmasraya. Tidak sampai disitu, Humas Dharmasraya juga melanjutkan kunjungan ke Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Pessel, guna sharing informasi terkait kerjasama media massa. (Yanti/Hms)