DHARMASRAYA, TOP SUMBAR– Keluhan masyarakat Nagari Siguntur soal kurangnya pasokan air untuk areal persawahan di wilayah tersebut, langsung disikapi oleh Wakil Bupati Dharmasraya, H. Amrizal Dt Rajo Medan.
Diawali dengan diskusi bersama masyarakat di Aula Kantor Bupati, Selasa (11/12/2018), Wabup langsung turun ke lapangan untuk meninjau akar permasalahan yang disampaikan oleh para petani Siguntur.
Turut mendampingi Wabup dalam peninjauan tersebut Sekda, Adlisman, Kepala Dinas Pertanian, Darisman, Kepala Dinas PU, Junaidi Yunus, Kabag Ops Polres Dharmasraya, Danramil Pulau Punjung, Camat Sitiung, Hamidi, Wali Nagari Siguntur, Aswat, serta salah seorang perwakilan dari Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh warga kepada Wabup, bahwa kurangnya pasokan air untuk mengairi sawah petani disebabkan karena ditutupnya pintu aliran air irigasi yang berlokasi di Sungai Dareh, tepatnya di belakang Reno Swalayan, yang menyebabkan sawah petani di Siguntur sering kekurangan air. Dan diakui warga, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama.
“Berbagai upaya sudah kami lakukan agar persoalan ini mendapat seolusi. Karena kami di Siguntur itu, sebagian besar bergantung hidup dari hasil pertanian. Kami sudah datangi Dinas terkait, menyampaikan kepada DPRD, melaporkan kepada BWS, namun sampai saat ini masih belum ada hasil. Itulah kenapa hari ini, kami langsung datang ke kantor bupati untuk menyampaikan keluh kesah kami dan meminta kepastian solusi untuk persoalan ini,” ujar salah seorang perwakilan kelompok tani, Syafrudin, di hadapan Wabup.
Usai mendengar pemaparan warga, Wabup langsung mengambil tindakan untuk turun ke lapangan guna melihat langsung kondisi saluran irigasi sekunder yang disebut warga menjadi penyebab kurangnya pasokan air ke sawah mereka. Pada kesempatan itu, Wabup juga turut membawa langsung sejumlah perwakilan dari petani Nagari Siguntur.
“Saya harap, petani tetap tenang. Persoalan ini akan kita carikan solusinya. Pemerintah daerah ada bersama petani, kami juga tidak ingin petani kesusahan. Setelah ini kita bersama-sama cek ke lapangan dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil,” ujar Wabup usai berdiskusi dengan warga siguntur.
Sesampainya di lapangan dan melihat langsung kondisi aliran irigasi, serta berdiskusi dengan pihak BWSS Jambi dan juga dinas terkait, akhirnya keluhan warga Siguntur mendapat solusi dengan dibukanya pintu air irigasi di belakang Reno Swalayan. Wabup juga meminta agar petugas terkait dapat mengatur pendistribusian air secara baik dan merata ke sawah-sawah yang ada. (Yanti/Hms)