DHARMASRAYA, TOP SUMBAR — Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar Bursa Inovasi Nagari, di Auditorium Dharmasraya, Jum’at (02/11). Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan itu diikuti oleh Wali Nagari, Bamus Nagari dan LPM se Kabupaten Dharmasraya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi V DPR RI, Alex Indra Lukman, Kepala Dinas PMD Provinsi Sumbar, Syafrizal Ucok, Konsultan Pendamping Wilayah 2 Provinsi Sumbar, serta Kepala Perangkat Daerah se Dharmasraya. Kepala Dinas PMD Kabupaten Dharmasraya, Abdi Amri, dalam laporannya menyampaikan, Bursa Inovasi Nagari bertujuan untuk menjembatani kebutuhan pemerintah nagari mengenai solusi bagi penyelesaian masalah, serta inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif.
“Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas nagari dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan nagari secara berkualitas,” ujar Abdi Amri.
Melalui Bursa Inovasi Nagari ini, ditampilkan sejumlah inovasi dari desa-desa yang telah berhasil di Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi nagari-nagari di Dharmasraya untuk melakukan inovasi serupa dengan menyesuaikan dengan potensi yang ada di masing-masing nagari. Sehingga diharapkan dapat memberikan dampak pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat nagari.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Alex Indra Lukman, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, sesuai nawacita ke tiga Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pemerintah berkomitmen untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Hal itu diwujudkan salah satunya dengan meningkatkan pembangunan di desa melalui program Dana Desa. Sejak tahun 2015, sambungnya, dana desa yang dialokasikan pemerintah pusat setiap tahun terus meningkat jumlahnya. Mulai dari Rp 20 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp 40 triliun, kemudian meningkat lagi menjadi Rp 60 triliun. Bahkan untuk tahun 2019, dana desa yang dialokasikan pemerintah mencapai Rp 70 triliun.
“Dengan alokasi dana desa yang terus meningkat tersebut, tentu besar harapan nawacita untuk membangun Indonesia dari pinggiran betul-betul dapat terwujud. Inilah salah satu tujuan dilaksanakannya Program Inovasi Desa oleh Kementerian Desa PDTT, seperti yang terlaksana hari ini,” paparnya.
Maka dari itu, sebagai Anggota DPR RI yang bermitra dengan Kemendes PDTT, Alex mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama-sama mensukseskan Program Inovasi Desa demi kemajuan nagari, yang tentunya juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Nagari harus lebih jeli dan kreatif membaca peluang, lalu kemudian berinovasi untuk menciptakan sumber ekonomi baru dengan memberdayakan potensi yang ada di masing-masing nagari,” tukas Alek.
Untuk itu, Alex berharap, kegiatan Bursa Inovasi Nagari ini dapat diikuti dengan baik oleh peserta, untuk kemudian mengambil manfaat dari kegiatan tersebut untuk pengembangan nagari ke depan. Harapan senada juga disampaikan oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam kesempatan tersebut. Bupati meyakini, dengan keseriusan dan tekad yang kuat, nagari-nagari di Dharmasraya juga mampu menjadi nagari yang inovatif.
“Bila kita melihat inovasi yang dilahirkan di desa-desa seperti di Pulau Jawa itu sebenarnya tidak begitu jauh lebihnya dari kita. Namun mereka mampu mengemasnya dengan baik, sehingga banyak orang berbondong-bondong ke sana. Sekarang kita harus berpikir juga, bagaimana caranya orang-orang di Pulau Jawa itu yang berbondong-bondong ke daerah kita untuk melihat inovasi yang kita lahirkan dalam memajukan nagari,” pungkas bupati.
Maka dari itu, bupati juga meminta seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik kegiatan Bursa Inovasi Nagari ini. Dengan dukungan dana nagari yang terus meningkat, imbuh bupati, pemerintah nagari diharapkan mampu melaksanakan pembangunan nagari dengan cerdas dan berkualitas. (Yanti/Hms)